Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
EMPO.CO, Jakarta - Profesor Riset bidang Geoteknologi dan Hidrogeologi atau BRIN Robert Delinom mengungkapkan, pengamatan yang intensif di Jakarta dan Semarang menunjukkan bahwa kondisi geologi kedua wilayah tersebut sangat berpengaruh pada proses terjadinya amblesan atau penurunan permukaan tanah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip dari Ilmugeografi.com, Penurunan permukaan tanah merupakan peristiwa terjadinya permukaan tanah yang menurun. Peristiwa ini disebabkan oleh adanya perubahan pada volume lapisan batuan yang ada dibawahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Umumnya kerjadian ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan jika tidak dicegah atau diatasi bisa berdampak terhadap lingkungan sekitar. Sebuah studi menunjukkan, peristiwa ini sering terjadi di wilayah Jakarta dengan tingkat penurunan tanah sekitar 5-10 cm yang menyebabkan 40 persen wilayah dari DKI Jakarta menjadi berada di bawah permukaan laut atau dataran rendah.
Apa yang sebenarnya yang menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah di Jakarta?
Penurunan permukaan tanah bisa disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor alami, faktor pengambilan air tanah, dan faktor bangunan. Faktor alami terjadinya penurunan permukaan tanah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu siklus geologi dan sedimentasi di daerah cekungan.
Robert menuturkan terdapat empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah di Jakarta, yaitu kompaksi batuan yang tidak padat karena ada endapan aluvial dan batuan lempung, pengambilan air tanah berlebih, pembebanan bangunan, dan aktivitas tektonik.
Sedangkan dalam jurnal fisika Universitas Padjadjaran tertulis bahwa penurunan permukaan tanah, khususnya di DKI Jakarta disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain jumlah bangunan yang meningkatkan beban permukaan tanah, masih banyak masyarakatnya yang memanfaatkan sumber air tanah sebagai sumber pokok air bersih, serta struktur geologi yang didominasi dengan aluvial. Hal tersebut menyebabkan penurunan muka tanah di DKI Jakarta pun terjadi secara terus menerus.
VALMAI ALZENA KARLA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.