Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpendapat tanah longsor yang terjadi di Jalan Kesatrian X RT 12 RW 03 Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, akibat kontur tanah yang tidak padat dan sering dilewati kendaraan berbobot besar.
Hal itulah, menurut Anies Baswedan, yang membuat tanah sepanjang 100 meter di kawasan tersebut amblas ke dalam Kali Ciliwung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ke depannya akan dibatasi jumlah kendaraan yang lewat dan harus diperhitungkan beratnya," kata Gubernur Anies ketika mengunjungi lokasi longsor pada tahun baru Imlek 2018, hari ini, 16 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: Cerita Sajen Kopi dan Rokok Sebelum Longsor di Berlan
Datang mengenakan baju Changshan merah, Anies Baswedan menginstruksikan kepada para petugas untuk menyelesaikan tanggul batu beronjong dalam waktu satu bulan. Setelah tanggul batu beronjong itu selesai, perbaikan jalan yang sudah miring sekitar 45 derajat tersebut baru akan dilakukan.
Kunjung Anies ke lokasi itu untuk melihat longsoran tanah yang sedang diperbaiki tim PPSU dan Dinas Sumber Daya Air.
Awalnya, retakan tanah sepanjang 100 meter terlihat di kawasan Berlan sejak Ahad, 11 Februari 2018. Retakan itu imbas dari hampir longsornya tanah di kawasan tersebut.
Tanah itu masih bertahan tidak longsor karena dukungan dinding pembatas antara jalan dan Kali Ciliwung masih menahan laju tanah. Namun, sekitar pukul 19.00 WIB pada Senin lalu, longsor pertama terjadi, disusul longsor kedua pada pukul 21.00. Longsor membuat dua pohon di bibir kali tumbang. Warga lalu memagari kawasan longsor dan melarang siapa pun untuk melintas di lokasi itu.
Menurut warga setempat, sebelum longsor terjadi truk pengangkut sampah dari pintu air Manggarai kerap melewati daerah itu. Bahkan, dalam sehari truk bisa lewat hingga puluhan kali.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berjanji menerjunkan ahli dari ITB dalam waktu dekat untuk menganalisis penyebab bergesernya tanah di kawasan itu. Perbaikan tanggul dengan batu beronjong yang saat ini dilakukan adalah contoh program naturalisasi yang dijelaskan oleh Anies Baswedan beberapa hari lalu.
Menghindari longsor dengan metode itu diharapkan tanggul lebih kuat, murah, dan cepat dibanding tanggul turap beton di program normalisasi. "Sela-sela batu beronjong akan menjadi tempat biota hidup dan bersarang. Lebih natural," ujarnya, Senin lalu.