Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Penyebab Nyeri Haid yang Tak Normal, Obat Pereda Nyeri Tak Mempan

Nyeri haid bisa dikatakan tak normal bila rasa sakitnya bertambah berat sehingga menyebabkan wanita tidak dapat beraktivitas normal.

27 April 2021 | 12.05 WIB

Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Nyeri atau kram menjelang atau selama haid merupakan hal normal. Nyeri haid terjadi karena otot-otot rahim berkontraksi.

Nyeri haid bisa dikatakan tak normal bila rasa sakitnya bertambah berat sehingga menyebabkan wanita tidak dapat beraktivitas normal, atau nyeri tidak membaik setelah konsumsi obat pereda nyeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Demikian kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Universitas Indonesia, Moh. Luky Satria Syahbana Marwali. Dia menambahkan, nyeri tak normal salah satunya disebabkan endometriosis, yakni jaringan yang membentuk lapisan dalam rahim juga tumbuh di luar rahim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kondisi ini dapat tumbuh pada organ lain di dalam panggul atau perut, dan dapat menyebabkan perdarahan, infeksi, dan nyeri panggul. Nyeri endometriosis dapat berupa rasa sakit, kram, perasaan terbakar, yang dapat dirasakan cukup ringan, atau bahkan sangat parah hingga menurunkan kualitas hidup," ungkap Luky yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre, dikutip Selasa, 27 April 2021.

Selain rasa nyeri hebat ketika menstruasi, wanita dengan endometriosis kerap merasakan rasa nyeri saat berhubungan seksual. Meskipun tidak umum, beberapa dari mereka mungkin mengalami nyeri pula saat buang air kecil, buang air besar, diare, mual, muntah, dan perut kembung.

Dokter biasanya menggunakan beberapa modalitas pemeriksaan untuk memastikan diagnosis endometriosis, antara lain: pemeriksaan panggul, ultrasonografi, MRI dan laparoskopi. Setelah pemeriksaan dilakukan, barulah dokter akan menentukan tahapan endometriosis.

Dari tingkat keparahannya, ada empat tahapan endometriosis, pertama endometriosis minimal yakni muncul jaringan endometrium yang kecil dan dangkal di indung telur. Peradangan juga dapat terjadi di sekitar rongga panggul. Adanya jaringan ini menyebabkan rasa sakit dan disfungsi organ.

Baca juga: Endometriosis Menyebabkan Masalah Kulit, Simak Cara Simpel Mengatasinya

Pada tahap 2 atau endometriosis ringan, ada jaringan endometrium yang kecil dan dangkal di indung telur dan dinding panggul. Kemungkinan dapat menyebabkan iritasi selama ovulasi dan atau nyeri panggul.

Selanjutnya, tahap 3 endometriosis menengah yang ditandai munculnya beberapa jaringan endometrium yang cukup dalam di indung telur. Pada tahap ini disebut sebagai kista cokelat, karena setelah beberapa waktu, darah di dalam kista menjadi berwarna merah dan cokelat tua. Apabila kista pecah, dapat menyebabkan sakit perut dan peradangan ekstrem di sekitar panggul.

Terakhir, tahap 4 endometriosis berat. Pada tahap ini, jaringan endometrium, kista, dan perlekatan terjadi cukup parah. Endometriosis dapat tumbuh sangat besar pada tahapan ini, dan ditemukan di indung telur, dinding panggul, saluran indung telur, dan usus.

Nyeri haid karena endometriosis dimulai sebelum dan hingga beberapa hari menjelang periode menstruasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus