TEMPO.CO, Jakarta - Perselisihan antara menantu dengan mertua bukan suatu hal yang baru. Pada saat menemukan pasangan yang tepat, Anda tidak hanya menikah dengan pasangan tetapi juga dengan keluarganya. Seringkali, mertua belum siap atau belum rela untuk melepaskan anaknya dan karena itu terjadi perselisihan antara mertua dan menantu.
Baca juga: Hubungan dengan Mertua Kurang Harmonis, Lakukan 3 Langkah Ini
Alasan terjadinya perselisihan di antara
mertua dengan menantu bisa dari perbedaan karakter dan generasi, budaya dan latar belakang, sampai perbedaan ras. "Setiap ras memiliki stereotip sendiri, dan seringkali orang tua lebih mempercayai stereotip yang ada. Jadi beda generasi juga menyebabkan beda pemahaman, " jelas Putri Arinda, Marketing Manajer The Bride Dept, di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 11 Oktober 2018.
Ilustrasi pasangan merencanakan pernikahan. shutterstock.com
Masalah yang ada juga berbeda dengan setiap tipe mertua. Ada mertua yang perhatian, tetapi ada juga yang mata duitan. Ada mertua yang penurut dan santai, serta ada juga mertua yang dingin dan pilih kasih dengan wanita lain yang mereka pikir lebih cocok untuk anaknya.
Selain itu, masalah juga sering timbul dengan
mertua yang tukang rumpi, yang menceritakan masalah keluarga ke teman-temannya. Bisa juga menemukan mertua yang manja dengan pasangan, dan terus mengambil perhatiannya. "Bisa dibilang masalah mertua itu tergantung dengan beberapa tipe mertua. Banyak pengantin yang suka curat mengenai masalah mertua masing-masing," lanjut Putri Arinda. Cara menanggapi setiap tipe mertua juga berbeda untuk setiap tipe mertua.
Saat memiliki masalah dengan orang tua, sebaiknya bicarakan dengan pasangan dan jangan menghindar dari masalah. Bicarakan juga secara pribadi dengan
mertua langsung agar bisa merasa lega sebelum menikah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini