Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DARI balik jeruji sel tahanan, teriakan itu terdengar lamat-lamat. "Ali… bersabarlah." Ali Imron, pria yang dipanggil dari ruang sebelah, pura-pura tertidur. Yang memanggil, Ali Gufron atawa Muchlas, terus saja mengingatkan spirit jihad yang mereka niatkan. Ali Imron, Ali Gufron, Amrozi, dan Imam Samudra memang ditahan di ruang berbeda, sehingga mereka tak bisa lancar berkomunikasi. Imam bahkan disimpan di ruangan khusus provos.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo