Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Perang yang Tak Kunjung Padam

Teruo Nakamura bukan orang Indonesia. Ia cuma hidup selama tiga dasawarsa di salah satu pulau terluar di Nusantara. Cerita tentang dirinya adalah kisah menakjubkan: tentang keberanian, kesetiaan, kemampuan bertahan hidup dalam kondisi ekstrem, patriotisme, juga ironi di kehidupan modern ini.

Kendati berjuang mempertahankan kepentingan Jepang, Nakamura adalah putra suku Ami, suku asli Taiwan. Angkatan bersenjata merekrut Nakamura ketika ia berusia 25 tahun. Ia berperang sampai ke Pulau Morotai, menghadapi serbuan Sekutu dalam pertempuran Morotai, pertengahan September ini, 66 tahun silam. Berikut ini hasil penelisikan Idrus F. Shahab dari Tempo atas kehidupan Nakamura yang kaya tapi tragis itu.

19 September 2011 | 00.00 WIB

Perang yang Tak Kunjung Padam
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Teruo Nakamura. Empat pohon jeruk nipis yang ditanamnya berpuluh tahun silam masih tegak, seakan-akan tidak tersentuh sang waktu. Namun gubuk tempat ia berlindung dari panggangan matahari, guyuran hujan, gangguan ular dan malaria Pulau Morotai, Maluku Utara, sepanjang tiga dasawarsa lebih telah rata dengan tanah. Sebuah lubang berbentuk segi empat tampak menganga tepat di atas bekas fondasi pondoknya itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus