Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Perbaiki Kualitas Udara Jakarta, Heru Budi Bakal Bikin 23 Taman Baru Seluas 6,7 Hektare

Heru Budi mengatakan, rencana perbaikan kualitas udara Jakarta merupakan program jangka panjang yang harus terus dikawal.

11 Agustus 2023 | 12.40 WIB

Warga melihat pemandangan Kota Jakarta yang diselimuti polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Warga melihat pemandangan Kota Jakarta yang diselimuti polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI akan melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta dan mengurangi sumber polusi.

Pada saat ini DKI telah mengganti bus-bus yang menghasilkan polusi tinggi dengan yang lebih ramah lingkungan dan menerapkan kebijakan ganjil genap. Termasuk kebijakan disinsentif tarif parkir bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi, pendataan kawasan, serta perluasan dan optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Meningkatnya polusi udara Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi yang menyebabkan polusi," kata Heru Budi di Jakarta Pusat, Jumat, 11 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, sumber emisi yang dimaksud berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial maupun sumber regional dari kawasan industri yang lokasinya dekat dengan Jakarta.

"Pemprov DKI terus berupaya untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta melalui berbagai program," ujarnya.

Gencarkan Penanaman Pohon

Selain itu, Heru Budi mengatakan Pemprov DKI turut menggencarkan penanaman pohon yang dilakukan setiap Selasa atau Jumat. Terhitung sejak Oktober 2022 hingga Juli 2023, Dinas serta Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota telah menanam sebanyak 10.474 pohon dan akan terus bertambah.

Dia mengatakan jumlah penanaman pohon dan tanaman hias yang dilaksanakan oleh lima Wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu periode April-Juli 2023, yaitu sebanyak 55.345 pohon pelindung dan pohon produktif, serta 203.973 tanaman.

Bangun 23 Taman Baru di 2023

Pada 2023, kata dia, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta akan membangun 23 taman baru yang tersebar di lima wilayah Kota Administrasi dengan luasan mencapai 6,7 hektare.

Hal ini diharapkan dapat memberikan efek jangka panjang yang bermanfaat bagi udara dan lingkungan di Jakarta.

"Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi kami di Pemprov DKI Jakarta. Oleh karena itu, program-program yang sudah berjalan akan terus ditingkatkan," kata eks Wali Kota Jakarta Utara itu.

Selanjutnya warga diminta ikut membantu dengan naik kendaraan umum...



Warga Diminta Ikut Membantu dengan Beralih ke Transportasi Umum

Heru Budi pun turut mengimbau seluruh warga untuk membantu dalam perbaikan kualitas udara di Jakarta dengan mulai beralih menggunakan transportasi umum yang saat ini sudah semakin banyak pilihannya, seperti Transjakarta, MRT, LRT, Mikrotrans.

"Itu silakan dimanfaatkan," ujar dia.

Menurut Kepala Sekretariat Preaiden itu, rencana perbaikan kualitas udara di Jakarta merupakan program jangka panjang yang harus terus dikawal penerapannya dan untuk menyukseskannya, diperlukan sinergi dengan pemerintah daerah sekitar, yaitu Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).

"Sekali lagi, kami Pemprov DKI Jakarta akan terus berusaha melakukan yang terbaik untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta," katanya.

Kualitas Udara Jakarta Masuk Terburuk di Dunia

Dalam beberapa hari terakhir, kualitas udara Jakarta masuk daftar kota terburuk di dunia. Pada Rabu lalu, pantauan kualitas udara Jakarta menurut situs IQAir dalam kondisi tidak sehat pada pukul 05.00. Indeks kualitas udara (AQI) Jakarta pagi ini mencapai 160 dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 sebesar 72 mikrogram per meter kubik.

Nilai ini membuat kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk di dunia di susul Johannesburg, Afrika Selatan (152), Beijing, Cina (152), Santiago, Cili (131), dan Lahore, Pakistan (112).

Sedangkan pagi ini, kualitas udara di Jakarta nomor dua terburuk di dunia per pukul 06.00 WIB berdasarkan pantauan situs IQAir. Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta tercatat 176 poin atau masuk kategori tidak sehat dengan konsentrasi polutan utama PM2.5 sebesar 103 mikrogram  per meter kubik.

“Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 20.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” tulis keterangan di situs IQAir.

Particulate Matter (PM2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer).

Dengan kualitas udara jakarta yang tidak sehat itu, IQAir menyarankan warga Jakarta memakai masker saat beraktivitas di luar rumah dan memasang penyaring udara.

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus