Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mencari solusi bagi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang kehilangan rumah. Dia memberikan opsi agar warga terdampak direlokasi ke Wisma Atlet, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya berpikir lagi, kenapa Pemda DKI tidak minta kepada Mensetneg untuk Wisma Atlet Pademangan dibuat aja (untuk) mereka (korban kebakaran),” kata Ida saat dihubungi, Selasa, 7 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain Wisma Atlet, dia juga menyarankan Pemprov DKI merelokasi warga yang kehilangan rumah ke Rusun Nagrak. Sebab, menurut dia, banyak unit Rusun Nagrak yang hingga kini tak berpenghuni.
"Rusunawa Nagrak ini juga banyak yang kosong, bisa juga di sana," ujar dia.
Politikus PDIP ini tak mempermasalahkan jika para korban kebakaran selamanya menghuni Wisma Atlet maupun Rusun Nagrak. Dua rumah susun alias rusun ini dulunya dimanfaatkan sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19. Wisma Atlet juga pernah menjadi tempat tinggal sementara para kontingen Asian Games pada 2018.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono menyatakan tidak keberatan jika Pemprov DKI Jakarta dilibatkan dalam proses relokasi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, termasuk pemindahan ke Wisma Atlet.
Dia berujar keputusan untuk merelokasi atau tidak para korban kebakaran ada di tangan PT. Pertamina (Persero). “Kami siap aja,” ucap Kepala Sekretariat Presiden ini di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Maret 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat data pengungsi hingga hari ini pukul 12.00 WIB mencapai 195 orang. Rinciannya, 176 orang mengungsi di PMI Jakarta Utara dan 19 orang di RPTRA Rasella.
Kemudian data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan 19 orang meninggal akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Lalu 38 orang dirawat di sembilan rumah sakit.
Pilihan Editor: Anies Baswedan Kasih IMB di Tanah Merah hingga 2024, Heru Budi Hartono: 2023 Aja Belum Selesai
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.