Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Sekretariat Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota tengah menyiapkan sejumlah program penanganan banjir di wilayah Bekasi. Salah satunya perbaikan sejumlah sungai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan program peningkatan kapasitas sungai melalui normalisasi sungai dan kali seperti Kali Bekasi, Kali Blencong, Kali Busa, Kali Srengseng, Kali Menir, Kali Sadang, dan Kali Cikarang,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 26 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiawan mengatakan program tersebut juga menyasar upaya pencegahan banjir lainnya. Yakni dengan membangun sumur resapan, sistem tampungan di saluran primer, penampung air hujan (Rain Water Harvesting), pembangunan tanggul pengaman pantai dan sungai, pembangunan sistem polder, hingga perbaikan drainase perkotaan.
“Keseluruhan program akan dituangkan dalam bentuk Komitmen Bersama dan Kesepakatan Bersama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota se Jabodetabekpunjur yang difasilitasi oleh Dirjen Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri,” kata Setiawan.
Setiawan mengatakan penyebab banjir di Bekasi saat ini kombinasi curah hujan tinggi dan masalah drainase. “Kondisi curah hujan yang cukup tinggi dan kondisi saluran drainase yang kurang baik serta terbatasnya daya tampung Kali Bekasi menyebabkan terjadinya banjir di wilayah tersebut,” kata dia.
Setiawan mengatakan saat ini penanganan darurat untuk korban bencana banjir juga tengah dikerjakan. “Perangkat daerah yang menangani bencana banjir dikerahkan untuk menangani dan memberikan layanan darurat kepada masyarakat terkena dampak,” kata Setiawan.
Menurut dia, sejumlah bantuan sudah dikirim untuk korban banjir di Jawa Barat. Diantaranya perahu karet, logistik makanan siap saji, sembako, matras, dan selimut dikirimkan untuk membantu korban banjir di Bekasi, Karawang, dan Subang.
Kepala Dinas Sosial Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan pengiriman bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan pokok korban terdampak banjir di sejumlah daerah di Jawa Barat. “Tim sudah kami kirim ke daerah-daerah yang tergenang banjir. Mereka akan berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk mendata, dan membuat daftar logistik yang dibutuhkan. Semua kebutuhan warga harus terpenuhi,” kata dia, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 26 Februari 2020.
Banjir terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat. Selain di Bekasi, banjir juga terjadi di Karawang, dan Subang.
BPBD Jawa Barat mencatat banjir di Kota Bekasi terjadi di 12 kecamatan.Sedikitnya kroban terdampak banjir tercatat menembus 1.325 orang. Banjir di Kota Bekasi tercatat mengakibatkan 4 korban meninggal dunia. Yakni Faisal Amri, 25 tahun, dan M Airil Amhrih, 15 tahun, warga Perum Harapan Baru Bekasi Barat; lalu Faizin, 51 tahun, warga Kampung Mulya Jaya Medan Satria; serta Muhamada Jamil, 9 tahun, warga Kelurahan Kayuringin Jaya Bekasi Selatan.
Sementara catatan BPBD Jawa Barat untuk banjir di Karawang yang melanda 14 kecamatan, terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang meluapkan Sungai Cidawolong. Banjir di Karawang menyebabkan 10.529 rumah terendam. Korban terdampak banjir menembus 32.961 jiwa, diantaranya 9.514 orang berada di pengungsian. Lokasi pengungsian berada di 9 titik yang tersebar di Desa Rengasdengklok Selatan, Rengasdengklok Utara, serta Desa Kertasari.
Banjir juga terjadi di Subang. BPBD Jawa Barat mencatat, banjir di Subang terjadi di 8 kecamatan. Banjir di Subang merendam 4.058 rumah, dengan jumlah warga terdampak banjir menembus 2.819 jiwa.