Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan wanita melahirkan di usia kehamilan 37 hingga 42 minggu. Namun, ada juga ibu yang usia kehamilannya mencapai 42 minggu tapi belum juga melahirkan. Kondisi ini disebut dengan prolonged pregnancy atau kehamilan lewat bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prolonged pregnancy dialami sekitar 5-10 persen kehamilan. Kehamilan lewat bulan ini juga dikaitkan dengan berbagai risiko komplikasi yang dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin yang dikandungnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain melewati hari perkiraan lahir (HPL), berikut adalah tanda kehamilan lewat bulan yang harus Anda perhatikan. Tanda tersebut antara lain belum ada kontraksi saat hamil 42 minggu dan gerakan janin berkurang.
Volume air ketuban juga berkurang sehingga menyebabkan penurunan ukuran rahim. Saat ketuban pecah, akan terlihat keruh karena adanya mekonium atau kotoran pertama bayi.
Selain itu, bayi yang dilahirkan dari kehamilan ini akan menunjukkan tanda-tanda berupa kulit yang mengendur, bersisik, dan kering; jumlah lemak subkutan yang lebih rendah dan massa jaringan lunak yang berkurang; serta kuku jari tangan dan kaki yang lebih panjang dan berwarna kuning karena mekonium.
Prolonged pregnancy memiliki risiko yang berbahaya bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Berikut adalah risiko pada ibu hamil dan bayinya.
1. Risiko pada ibu hamil
- Proses persalinan lebih lama
- Kelahiran dengan bantuan vakum (forsep)
- Robek atau cedera vagina
- Infeksi, komplikasi luka, dan pendarahan setelah melahirkan.
2. Risiko pada janin atau bayi baru lahir
- Lahir mati dan kematian pada tahun pertama kehidupan bayi
- Masalah plasenta
- Cairan ketuban berkurang
- Pertambahan berat badan bayi berhenti atau bahkan malah menurun
- Cedera lahir jika janin berukuran besar
- Janin menghirup cairan yang mengandung feses pertama (aspirasi mekonium)
- Gula darah rendah (hipoglikemia) karena simpanan glukosa bayi terlalu sedikit.
Penyebab pasti prolonged pregnancy tidak diketahui. Namun, faktor genetik bisa mempengaruhi risikonya. Selain itu, Anda juga lebih mungkin mengalami kehamilan lewat 9 bulan jika memiliki beberapa kondisi ini, termasuk hamil bayi pertama, riwayat kehamilan sebelumnya yang melewati 42 minggu, kelebihan berat badan atau obesitas, dan ibu berusia lanjut.
SEHATQ