Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Satu Keluarga di Pekanbaru Diduga Bergabung dengan ISIS

Polisi baru mengetahui setelah mendapat informasi dan ada
hasil percakapan antara TB dan keluarganya di Pekanbaru.

6 Juli 2015 | 15.03 WIB

Kelompok teror ISIS kembali merilis video propaganda, yang berisi rekaman eksekusi 25 tentara Suriah. Dalam video tersebut diperlihatkan bagaimana ISIS melatih anak-anak untuk menjadi seorang algojo, eksekusi dilakukan di kompleks peradaban kuno di Palmyr
Perbesar
Kelompok teror ISIS kembali merilis video propaganda, yang berisi rekaman eksekusi 25 tentara Suriah. Dalam video tersebut diperlihatkan bagaimana ISIS melatih anak-anak untuk menjadi seorang algojo, eksekusi dilakukan di kompleks peradaban kuno di Palmyr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau mendeteksi satu keluarga di Panam, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, telah bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). 

“Mereka saat ini diduga sudah berada di Suriah,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Sabtu, 4 Juli 2015.

Menurut Guntur, Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Riau mengetahui satu keluarga yang terdiri atas ayah berinisial TB, ibu dengan inisial YB, dan anak berinisial MJ bergabung dengan ISIS setelah polisi mendapatkan informasi dan barang bukti berupa dokumen, foto, dan hasil percakapan antara mereka dan keluarganya di Pekanbaru.

Baca juga: Hotman Paris Ungkap Perilaku Janggal Putri Margriet  

“Ada hasil percakapan antara YB dan adik iparnya,” ucap Guntur. Namun polisi belum menyebutkan siapa sosok keluarga mereka itu di Pekanbaru. 

Menurut Guntur, TB telah bergabung dengan kelompok garis keras itu sejak 2013. TB lebih dulu berangkat ke Suriah. Enam bulan kemudian, TB pulang ke Pekanbaru lalu membawa anak dan istrinya ke Suriah melalui jalur Jakarta-Turki kemudian menuju perbatasan Suriah di Hatai.

“Di sana, mereka dijemput kelompoknya lewat darat,” tutur Guntur. 

Terkait dengan temuan itu, Polda Riau mengaku telah melakukan pencegahan dan kontrol terhadap warga. Bersama tokoh masyarakat, menurut Guntur, polisi melakukan sosialisasi kepada warga lain dengan memberikan pemahaman menolak keberadaan kelompok ISIS. 

“ISIS itu tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan kaidah agama,” ujar Guntur.

RIYAN NOFITRA


Baca juga:


Kisah Bocah Diduga Digergaji: Begini Pengakuan Si Ibu
RESHUFFLE KABINET: SBY Dukung Langkah Presiden Jokowi 


VIDEO TERKAIT:



 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Grace gandhi

Grace gandhi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus