Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Flying Tiger Copenhagen menjadi pendatang baru gerai retail gaya hidup.
Miniso dan KKV sudah lebih dulu populer dan digandrungi generasi muda.
Hippindo memprediksi tren gerai gaya hidup terus ekspansif pada tahun ini dan menjadi salah satu tujuan gerai favorit konsumen di pusat-pusat belanja.
LEBIH dari 30 menit Sheila Amira mengelilingi gerai Flying Tiger Copenhagen dengan keranjang belanja bermuatan penuh di tangannya. Dia dengan sabar menyusuri satu per satu jajaran barang unik yang tersusun rapi pada rak etalase berwarna putih. Brand asal Denmark itu merupakan pendatang baru gerai retail gaya hidup di Indonesia, yang menjual beragam produk, dari fashion, aksesori, hobi, hingga alat rumah tangga. Kehadirannya di Tanah Air diboyong oleh raksasa retail nasional PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Gerai pertamanya dibuka pada Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi kalap belanja karena produknya unik dan lucu dengan desain yang menarik memakai bahasa Denmark. Rasanya seperti benar-benar mengunjungi toko di sana,” ujar Sheila kepada Tempo saat ditemui di Flying Tiger Copenhagen, Grand Indonesia Shopping Mall, Jakarta Pusat, awal Desember 2023. Dia penasaran dan sengaja datang ke mal di pusat kota itu bersama teman-temannya dari Depok, Jawa Barat. “Awalnya tahu karena banyak orang review tokonya di media sosial. Viral juga di TikTok.”
Topi, buku agenda, tumbler, payung, casing ponsel, dan pajangan meja menjejali keranjang belanja perempuan berusia 28 tahun itu. Menurut dia, harga yang ditawarkan pun cukup variatif dan terjangkau untuk produk impor asal Eropa, yaitu dari Rp 30 ribu hingga Rp 500 ribu. “Materialnya terasa premium dan berkualitas,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Flying Tiger Copenhagen di Grand Indonesia, Jakarta. grand-indonesia.com
Gerai Flying Tiger Copenhagen di Grand Indonesia merupakan gerai ketiga yang dibuka di Indonesia setelah di Lippo Mall Puri dan Supermal Karawaci. Ekspansinya pun kian meluas pada penghujung 2023. Empat gerai lainnya menyusul dibuka, yaitu di AEON Mall BSD City, The Park Semarang, Trans Studio Mall Makassar, dan terakhir Pondok Indah Mall 2.
COO Divisi Fashion Mitra Adi Perkasa, Michele Wibisono, mengatakan kerja sama eksklusif dengan Flying Tiger Copenhagen merupakan strategi perusahaan untuk menghadirkan lebih banyak produk gaya hidup yang unik, inovatif, dan terjangkau. “Ini sekaligus memperkuat misi kami untuk memberikan gaya hidup yang berkualitas, menyenangkan, dan menarik kepada para pelanggan dan masyarakat,” ujarnya.
Gerai-gerai baru dipastikan terus bertambah tahun ini dengan jangkauan yang kian luas di banyak kota di Indonesia. Potensi pasar Indonesia yang prospektif diyakini bakal menjadi kunci keberhasilan penguasaan jejaring Flying Tiger Copenhagen, khususnya di pasar Asia. Adapun jaringan gerai Flying Tiger Copenhagen saat ini telah memiliki lebih dari 880 gerai di seluruh dunia, sejak pertama kali berdiri pada 1995. “Strategi yang diterapkan MAPI juga sejalan dengan visi brand dalam melakukan ekspansi global dengan memberikan pengalaman belanja yang kekinian bagi para pelanggan di seluruh Indonesia,” kata Michele.
Dia mengimbuhkan, kemitraan yang terjalin juga memiliki nilai tambah yang kian memperkuat inisiatif MAPI di bidang lingkungan. Flying Tiger Copenhagen berkomitmen penuh untuk menjalankan bisnisnya secara berkelanjutan, dari penggunaan sumber daya, pengiriman, penyimpanan, hingga produk akhir. “Sebagai pendukung United Nations Global Impact, Flying Tiger Copenhagen selalu memastikan pengembangan produknya berasal dari material hasil ekonomi sirkular dan tidak ada material yang terbuang dalam proses produksi.”
Toko retail KKV di pusat perbelanjaan Margo City, Depok, Jawa Barat, 28 Desember 2023. TEMPO/ Nita Dian
Tren Gerai Retail Gaya Hidup
Fenomena menjamurnya gerai gaya hidup milik peretail asing di pusat belanja kian masif dalam beberapa tahun terakhir. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, mengatakan tren toko berkonsep one stop shopping dengan beragam jenis produk gaya hidup semakin populer setelah dipelopori peretail asal Cina, Miniso. “Ini hal yang wajar ketika masyarakat tertarik dengan barang-barang unik dan baru impor dari luar negeri. Animonya juga besar sekali karena menawarkan experience seperti belanja langsung dari toko di negara itu,” katanya.
Jejaring gerai Miniso awalnya berdiri pada 2013 dan kini telah memiliki lebih dari 5.500 gerai di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Di Indonesia, Miniso pertama kali membuka gerai pada Desember 2016, di bawah naungan PT Miniso Lifestyle Trading. Jumlah gerai yang dimiliki saat ini mencapai lebih dari 150 buah di berbagai kota besar di Tanah Air. Ratusan produk ditawarkan gerai bernuansa putih dan merah itu, dari fashion, kecantikan, alat rumah tangga, hobi dan koleksi, hingga aksesori gadget, yang koleksinya senantiasa diperbarui secara berkala.
Toko retail Miniso di pusat belanja Margo City, Depok, Jawa Barat, 28 Desember 2023. TEMPO/ Nita Dian
Selain Miniso, retail serupa yang banyak digandrungi khususnya oleh generasi muda saat ini adalah KKV. Jenama yang identik dengan nuansa kuning ini didirikan oleh KK Group, peretail kenamaan yang juga berasal Negeri Tirai Bambu, pada 2015, dengan jejaring toko lebih dari 700 buah secara global.
KKV turut menawarkan konsep one stop shopping store dengan ribuan produk, dari fashion, kecantikan, makanan, minuman, alat rumah tangga, mainan, hobi dan koleksi, hingga aksesori. Gerai KKV mencuri perhatian konsumen, dengan Instant Noodles Wall sebagai ciri khasnya, yang menampilkan etalase mi instan dari berbagai negara di dunia.
KKV pertama kali membuka gerainya di Central Park Mall pada Maret 2020, dan hingga kini telah memiliki lebih dari 35 gerai di seluruh Indonesia. Tiga lokasi gerai terbaru KKV terletak di Pakuwon Mall Solo Baru, Manado Town Square Mall, dan Living World Denpasar.
Hippindo memprediksi tren gerai gaya hidup terus ekspansif pada tahun ini dan menjadi salah satu tujuan gerai favorit konsumen di pusat-pusat belanja. “Traffic diprediksi terus meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat pada 2024 dan ekspansinya tidak hanya sebatas di kota-kota besar atau tier 1, tapi juga masuk ke kota tier 2 di Indonesia,” ucap Budihardjo.
Budihardjo mengimbuhkan, konsumen kelas menengah atas menjadi segmen terbesar penikmat gerai gaya hidup di pusat belanja. “Alasannya adalah daya beli saat ini memang banyak ditopang oleh mereka yang berpendapatan tetap, memiliki tabungan yang cukup, bahkan investasi,” katanya. “Ibarat mereka sudah selesai dengan kebutuhan primer dan sekunder, sehingga bisa belanja kebutuhan tersier seperti yang ditawarkan kebanyakan gerai gaya hidup.”
GHOIDA RAHMAH
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo