Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan FPI Reborn dan Majelis Sang Presiden yang mendukung Anies Baswedan menjadi capres 2024 ditanggapi miring oleh kelompok relawan. Deklarator Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), La Ode Basir, yang merupakan salah satu relawan pendukung Anies Baswedan meminta para simpatisan untuk berhati-hati mengikuti acara-acara deklarasi terlebih jika diselenggarakan pihak tak dikenal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemunculan FPI Reborn dan Majelis Sang Presiden dinilai upaya untuk menjatuhkan Anies Baswedan. Pasalnya kedua kelompok ini dianggap telah menggunakan unsur-unsur organisasi terlarang, yakni FPI dan HTI untuk membuat gaduh.
La Ode Basir pun menyarankan simpatisan Anies yang ingin ikut acara-acara deklarasi harus tahu dulu siapa pengundangnya, tokoh yang hadir, status organisasi, dan mengenal tokoh-tokoh di baliknya. "Kalau langkah-langkah itu kemudian dilakukan secara jelas, insya Allah ke depan hal-hal yang terjadi seperti kemarin itu mudah-mudahan bisa dihindari," ucap dia, dikutip dari keterangannya, Sabtu, 11 Juni 2022.
Jika langkah-langkah mengenali sosok di balik ini tidak dijalankan, La Ode Basir khawatir ke depannya acara-acara deklarasi akan makin parah disusupi pihak-pihak yang mencoreng nama Anies. Bahkan, dia khawatir nantinya muncul deklarator yang disusupi simpatisan ISIS.
"Bahkan di Bogor saya juga membaca ada berita ada mahasiswa bersyariah, bukan tidak mungkin ke depan akan muncul ISIS dukung Anies, akan muncul macam-macamlah yang dukung Anies," ucap La Ode Basir.
Namun, jika ke depannya sudah ada tim sukses (timses) resmi yang membantu pencapresan Anies supaya bisa benar-benar terpilih sebagai Presiden 2024 mendatang, ini dinilai akan mudah mengakomodir kepentingan simpatisan.
Relawan juga akan lebih mudah menelusuri orang-orang yang berusaha merugikan Anies.
"Yang dirugikan dalam hal ini relawannya Mas Anies. (Relawan) Bisa melakukan komplain ataupun investigasi yang juga bekerja sama dengan pihak kepolisian. Hari ini, kan, timses belum terbentuk, relawan-relawan hari ini belum terdaftar, jadi legal standing-nya belum ada," ucap La Ode Basir.
Minta Polisi Cari Dalang FPI Reborn dan Majelis Sang Presiden
La Ode Basir mengatakan pihaknya tidak bisa menempuh jalur hukum untuk mengungkap dalang di balik kemunculan FPI Reborn dan Majelis Sang Presiden. Alasannya kelompok relawan Anies Baswedan ini, menurut dia, tidak punya legal standing untuk melaporkan kasus ini ke polisi.
"Agak susah bagi kami untuk mendapat titik terang. Kenapa? Siapa yang misalkan harus melapor? Relawan? Kan tidak mungkin, legal standing-nya tidak ada," katanya.
La Ode Basir menuturkan yang bisa dilakukan para relawan saat ini adalah mendorong kepolisian supaya bisa bertindak sendiri menelusuri dalang dua kelompok itu. Sebab, kata dia, ini jelas-jelas melanggar hukum karena menggunakan ornamen-ornamen organisasi terlarang dalam aksi mereka.
"Maka jalan terbaik adalah yang saya sampaikan tadi, itu sudah jelas orang organisasi terlarang, aturannya sudah ada secara hukum, pihak yang harus berwenang ada yaitu pihak kepolisian," ucap deklarator relawan Anies ini.
Baca juga: