Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Berita terpopuler dalam Top 3 Metro hingga siang ini diawali kabar massa unjuk rasa elemen masyarakat, buruh yang tergabung dalam GEBRAK dan mahasiswa ke Istana Negara berakhir kondusif kemarin.
Setelah itu ada hasil pertandingan persahabatan Tim DPRD DKI melawan Tim Anies Baswedan yang menjajal lapangan Jakarta International Stadium berakhir dengan skor 3-0. Selengkapnya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Massa Unjuk Rasa ke Istana Negara Bubarkan Diri, GEBRAK: Inilah Pemerintah Kita
Massa unjuk rasa buruh dan mahasiswa di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada hari ini membubarkan diri sekitar pukul 16.30.
Demonstrasi itu diikuti berbagai organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) untuk mengevaluasi dua tahun kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo-Maruf Amin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aliansi Gebrak diisi oleh KASBI, KPBI, KPA, SGBN, KSN, SINDIKASI, LMND-DN, LBH Jakarta, YLBHI, KPR, SEMPRO, KRPI, Presidium GMNI dan JARKOM SP Perbankan.
Nining Elitos, Juru bicara Gebrak merasa kecewa karena tidak ada tanggapan dari istana. Sebelum mengadakan unjuk rasa hari ini, mereka sudah pernah memberikan tuntutan kepada pemerintah tapi tidak mendapatkan respons positif.
“Inilah pemerintah kita hari ini, kalau orang orang yang punya bermobil mewah, berpakaian rapi, pasti akan diterima bagaimana masukannya,” ujar Nining kepada wartawan, Kamis, 28 Oktober 2021.
Menurutnya, Jokowi dan Ma’ruf Amin membutuhkan suara rakyat hanya saat pemilihan umum, dan setelah menduduki kursi Presiden dan Wakil Presiden mereka melupakan suara-suara rakyat.
“kita menyimpulkan bahwa rezim hari ini mereka butuh rakyat ketika pemilu, mereka butuh suara rakyat ketika ingin meraih kursi kekuasaan, tetapi setelah itu rakyat dilupakan,” ujar Nining.
Nining mengatakan Gebrak menilai Jokowi-Ma'ruf Amin gagal mensejahterakan dan mengangkat derajat hidup rakyat dalam dua tahun kepemimpinannya.
“Kami menyatakan bahwa rezim Jokowi-Ma’ruf Amien dua tahun ini semakin menunjukkan kegagalan terhadap mengurus bangsa ini, kegagalannya terhadap mensejahterakan kehidupan rakyatnya,” ujar Nining.
Menurut Nining seharusnya di masa pandemi seperti ini pemerintah lebih fokus kepada bagaimana mencari jalan keluar agar kaum buruh tidak terkena PHK. Namun sejak Omnibus Law Cipta Kerja disahkan, pemangkasan terhadap hak-hak buruh semakin terlihat dan buruh semakin kesulitan mencari lapangan pekerjaan.
2. Jajal Lapangan JIS, Tim DPRD Kalahkan Tim Anies Baswedan 3-0
Tim Legislatif menang 3-0 melawan Tim Eksekutif DKI dalam pertandingan persahabatan di lapangan latih Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara, Kamis. Gubernur Anies Baswedan yang memperkuat tim Eksekutif gagal mencetak gol dalam pertandingan untuk menjajal lapangan di stadion bertaraf internasional itu.
Selanjutnya : Tim Legislatif yang terdiri dari sejumlah anggota DPRD DKI…
Tim Legislatif yang terdiri dari sejumlah anggota DPRD DKI itu berhasil menyarangkan tiga gol ke gawang tim Eksekutif. Dua di antara tiga gol itu adalah hasil tendangan anggota Komisi A Thopaz Nuhgraha Syamsul. Sedangkan satu gol lagi adalah tendangan anggota Komisi E Abdul Azis Musim.Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berusaha melewati hadangan pesepak bola tim DPRD DKI Jakarta saat uji coba lapangan latih di Jakarta International Stadium, (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 28 Oktober 2021. Pertandingan persahabatan yang digelar PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Perseroda tersebut adalah bagian langkah pembuktian bahwa dua lapangan latih JIS yang berstandar internasional kini sudah bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan masyarakat. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Selain Anies Baswedan, tim Eksekutif diisi oleh pejabat Pemprov DKI Jakarta, termasuk Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim. Namun mereka gagal mencetak gol sama sekali.
Anggota DPRD DKI Thopaz Nuhgraha Syamsul merasa bangga bermain di lapangan latih Jakarta International Stadium yang bertaraf internasional. "Saya sering main bola, rumput di sini yang paling baik," ujarnya. "Jakarta nggak malu-maluinlah punya tempat latihan sepak bola di sini."
Selengkapnya baca di sini.
3. Alasan Warga Tangerang Mau Pinjamkan Uang Rp 264,5 Juta ke Kelurahan Duri Kepa
Warga Tangerang Sandra Komala Dewi mengungkap alasan dia bersedia memberikan pinjaman Rp 264,5 juta ke Kelurahan Duri Kepa.
Menurut Sandra, dia berani memberikan pinjaman karena bendahara Kelurahan Duri Kepa Devi Ambarsari memberikan surat pernyataan lengkap dengan kop kelurahan, stempel dan tanda tangannya.
Selanjutnya: Ada surat pernyataan dari bendahara yang isinya uang ini dipakai untuk keperluan…
"Ada cuma surat pernyataan dari bendahara yang isinya uang ini dipakai untuk keperluan kelurahan, bukan untuk kepentingan pribadi," kata dia saat dihubungi, Kamis, 28 Oktober 2021. Kebetulan Devi adalah teman Sandra.
Dalam surat pernyataan itu tertera tiga poin. Pertama bahwa Sandra menitipkan uang Rp 264,5 juta ke Kelurahan Duri Kepa pada Mei 2021.
Titipan uang itu diketahui oleh Lurah Duri Kepa Marhali yang ditransfer ke rekening Kelurahan Duri Kepa secara bertahap. Bukti transfer pun terlampir bersamaan surat itu.
"Uang tersebut benar digunakan untuk keperluan Kelurahan Duri Kepa membayar honor RT/RW dan utang-utang lain atas nama Kelurahan Duri Kepa," demikian bunyi surat tersebut.
Poin kedua, sistem pengembalian uang akan dibayar Kelurahan Duri Kepa dengan tambahan fee 10 persen dari nominal yang dititipkan. Ketiga adalah pernyataan bahwa Devi tidak menerima uang tersebut.
"Saya sama sekali tidak menerima uang tersebut untuk kepentingan pribadi saya."
Surat ditandatangani Devi pada 27 Mei 2021. Ada materai Rp 10 ribu, tanda tangan, dan stempel kelurahan. Kop surat juga menggunakan nama kelurahan.
Demikian kabar pinjaman Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat kepada seorang warga Tangerang menemani berita unjuk rasa masa aliansi warga sipil, buruh dalam GEBRAK yang menyampaikan tuntutan kepada pemerintah di depan Istana Negara, kemarin.
Baca : Duri Kepa Disebut Pinjam Warga Rp 264,5 Juta, PDIP: Atasan Harus Tanggungjawab
KHANIFAH JUNIASARI | LANI DIANA | ANTARA