Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan mulai memperbaiki pondasi turap jebol Kalibaru Barat di di Komplek Samudra Indonesia RT 04 RW 06 Kelurahan/Kecamatan Pasar Minggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Satuan Pelaksana Kecamatan Pasar Minggu Sudin SDA Jakarta Selatan, Chairil Anwar, mengatakan proses perbaikan turap yang jebol telah dilakukan sejak Jumat pekan lalu. "Kami targetkan proses pengerjaannya selama 30 hari," kata Chairil melalui pesan singkat, Senin, 6 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pondasi turap tersebut jebol hingga menyebabkan jalan berlubang dan enam rumah di Komplek Samudera Indonesia kebanjiran dengan ketinggian 0,5-1 meter pada Senin malam, 29 April lalu.
Chairil menuturkan turap yang diperbaiki saat ini belum menyeluruh. Satuan tugas Sudin SDA, kata dia, hanya memperbaiki turap yang jebol sepanjang 7,5 meter. "Anggaran perbaikan dari Sudin SDA," kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemeliharan Sudin SDA Jaksel, Firmansyah Saputra, mengatakan pondasi turap kali di perumahan itu jebol lantaran tidak kuat menahan debit air yang cukup deras saat hujan kala itu. Pondasi turap yang sudah tua itu pun jebol terdorong air hingga tembus ke badan jalan di sebelahnya. "Perbaikan permanen baru bisa di ruas yang rusak kemarin saja. Belum bisa menyeluruh," ujarnya.
Sudin SDA, kata Firmansyah, bakal membahas untuk merehabilitasi seluruh ruas pondasi Kalibaru Barat yang dianggap telah rapuh di Komplek Samudera Indonesia. Perbaikan tanggul yang kemarin jebol bakal menggunakan dana darurat tahunan Sudin SDA yang besarnya Rp 15 miliar. "Nanti akan ditindaklanjuti ke pimpinan untuk rehabilitasi total turap itu," kata dia.
Warga Komplek Samudra Indonesia, Tri Wibowo, mengatakan telah mengajukan rehabilitasi turap Kalibaru Barat sepanjang 200 meter sejak tiga tahun lalu. "Tapi sampai sekarang belum disetujui. Mungkin dianggap belum prioritas," ujarnya.
Menurut Tri, sebagian turap di kali dekat rumahnya sudah banyak yang geroak dan berpotensi jebol. "Turap itu sudah lebih dari 20 tahun," kata dia.
Tri menuturkan saat ini jalan dan turap jebol telah ditutup karung pasir oleh petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan. Menurut dia, badan dan turap yang jebol itu harus diperbaiki permanen agar tidak mengeluarkan air lagi. "Perbaikan yang sekarang bersifat sementara," ujarnya.