Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ramai di media sosial X cuplikan anak-anak mengadang pengendara motor yang melintasi trotoar di Jalan Matraman Raya, Kebon Manggis, Jakarta Timur atau tepatnya di samping flyover Pramuka. Video itu diunggah oleh pemilik akun X @adriansyahyasin pada Selasa sore, 26 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eneng, warga setempat menyebut kejadian seperti itu sudah lumrah di sepanjang trotoar di Jalan Matraman Raya ini. Setahu dia, anak-anak yang mengadang pemotor itu karena sedang bermain di dekat trotoar dan merasa terganggu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya enggak lihat kalau kemarin. Tapi yang hadang pemotor reseh begini sudah lumrah," katanya di lokasi, Rabu, 27 Desember 2023.
Tak hanya anak-anak, ia mengatakan warga sekitar atau pejalan kaki kerap mengadang pengendara motor yang melintasi trotoar. "Sampai konflik adu mulut. Kami ingatkan, malah enggak terima, padahal siapa yang salah," ujar dia.
Hal serupa disampaikan oleh Nana, pengelola Warung Sate Solo Pak Syam yang lokasinya ada di sudut bagian paling dalam trotoar. "Tiga hari yang lalu, sebelum Natal itu tukang parkir saya sampai ribut, ditendang karena (pemotornya) enggak terima," ujarnya, Rabu.
Pahlawan yang tidak disangka-sangka pada hari ini
— Adriansyah Yasin Sulaeman (@adriansyahyasin) December 26, 2023
Sekumpulan anak-anak yang menghalau motor motor koruptor untuk tidak melewati trotoar di Matraman!
Ini baru pembasmi KORUPTOR JALANAN, salut pic.twitter.com/jUwkgEcqAy
Menurut Eneng dan Nana, trotoar yang seharusnya jadi tempat aman bagi pejalan kaki ini justru rawan bahaya, sebab pemotor yang masih nekat melintasi trotoar. Padahal, katanya, beberapa kali petugas dari Dinas Perhubungan setempat dan Satpol PP menutup trotoar agar tidak bisa dilintasi motor. "Malah dibongkar dulu itu ada bambu yang nutup. Sekarang ada cone juga mereka geser," ujar Eneng.
Ia juga mengaku pernah mencoba memberikan efek jera untuk pengendara motor yang nakal. "Saya kalau jalan sengaja lambat, biar mereka sadar diri. Eh tapi malah diklakson terus," ujar dia mengeluh.
Dari pantauan Tempo di sepanjang trotoar pada Rabu sore, beberapa pengendara motor tak henti-hentinya melintasi trotoar yang seharusnya menjadi jalur bagi pejalan kaki. Belum kurang, di lokasi ini mudah ditemukan pelanggaran lalu lintas, seperti melawan arah di sepanjang trotoar, berboncengan tiga, dan tidak memakai helm.
Lalu lintas tampak padat sejak sore atau pulang jam kerja. Kepadatan itu yang membuat banyak pengendara motor melanggar lalu lintas dengan melintasi trotoar. Di sekitar lokasi juga sedang ada pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai).
Namun, menurut Eneng, adanya pembangunan proyek itu tidak tepat dijadikan alasan pemotor dapat melintasi trotoar. "Sejak trotoar ini dibangun juga sudah banyak yang melanggar, kok," ujar Eneng.