Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan bantuan tiga unit kapal pembersih sampah dari Waste4Change usai viral lautan sampah di kota itu. Lembaga itu berkolaborasi dengan perusahaan swasta pengelolaan sampah asal Jerman GreenCycle-Schwarz Group dan non profit One Earth One Ocean.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Adanya bantuan kapal pembersih ini tentu saja akan mempermudah untuk pembersihan," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Rabu, 13 November 2019. Penyerahan kapal dilakukan di Jakarta pada 12 November 2019 secara simbolis.
Adapun tiga unit kapal pembersih sungai tersebut rencananya akan dioperasikan di tiga lokasi. Di antaranya, Hutan Bambu di Bendung Prisdo (Kali Bekasi), Perumahan Delta Pekayon dan di Situ Gede, Rawalumbu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, kapal ini dapat mengantisipasi kiriman sampah dari daerah hulu terbuang sampai ke laut pada musim hujan. Pemerintah Bekasi saat ini juga tengah berupaya menekan produksi sampah di hulu Kali Bekasi.
"Sekarang langkah kami bagaimana mencegah langsung pada sumbernya agar sampah tidak dibuang ke aliran sungai. Upaya kami adalah menciptakan kesadaran akan lingkungan," kata Tri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan baru satu kapal yang tiba. Kapal itu akan dioperasikan di Bendung Prisdo atau Hutan Bambu Bekasi sebab di merupakan ujungnya Kali Bekasi. Cara kerja kapal adalah menjaring sampah-sampah yang ada di sungai.
"Kapasitas sampah yang mampu dijaring adalah 200 hingga 300 kilogram," kata dia.
Menurut dia, ukuran kapal pembersih sampah di sungai tersebut tidak terlalu besar sehingga bisa dioperasionalkan di lokasi yang tidak terlalu lebar. Dinas Lingkungan Hidup tengah mempelajari Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mengatur tata laksana kapal hadiah setelah viral lautan sampah di kali Bekasi.
ADI WARSONO