Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Yang Makar, Yang Menunding

26 Januari 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

25 Desember 2002 Wiranto bertemu dengan aktivis mahasiswa dan LSM di Hotel Savoy Homman, Bandung. Undangan disebar melalui pesan pendek telepon genggam. 2 Januari 2003 Pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Mahasiswa turun ke jalan. Badan Intelijen Nasional menuding Wiranto, Adi Sasono, Fuad Bawazier, dan Eros Djarot menunggangi aksi mahasiswa. 9 Januari 2003 Sidang Raya Gerakan Oposisi Nasional (Sigornas) 2003 digelar di Hotel Kaisar, Kalibata. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh antara lain Rizal Ramli, Eros Djarot, Fuad Bawazier, Sarbini, dan Mulyana W. Kusumah. Sigornas mengeluarkan maklumat meminta Mega-Hamzah dan kabinet mundur, meminta DPR bubar, dan membentuk presidium nasional untuk pemerintahan sementara. Mereka mengajak masyarakat menduduki dan mengambil alih pusat-pusat kekuasaan politik dan ekonomi di pusat dan daerah. 13 Januari 2003 Eros Djarot memotori pertemuan para aktivis politik dan gerakan mahasiswa melalui forum Poros Indonesia. 15 Januari 2003 Bekas aktivis Malari Hariman Siregar di Taman Ismail Marzuki menyampaikan orasi berjudul ?Selamatkan Indonesia Kita?. Acara ini dilaksanakan oleh Indonesia Democracy Monitor (Indemo), lembaga yang dipimpin Hariman. Sejumlah tokoh hadir, termasuk Wiranto. 16 Januari 2003 Menteri Koordinator Polkam Susilo Bambang Yudhoyono di Surabaya mengatakan bahwa ada indikasi gerakan makar pada demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, listrik, dan telepon. 18 Januari 2003 Demonstrasi besar oleh Himpunan Mahasiswa Islam dan Badan Eksekutif Mahasiswa di Kampus IPB Bogor saat pengukuhan Menteri Kelautan Rohim Dakhuri sebagai guru besar. Mega batal datang. Terjadi insiden pelemparan ?tahi sapi? pada mobil pejabat. Rokhim menuduh jaringan Forum Kota ada di balik insiden tersebut. 20 Januari 2003 Dalam rapat kabinet, Badan Intelijen Negara menyebut Wiranto, Fuad Bawazier, Adi Sasono, dan Eros Djarot berdiri di belakang aksi protes mahasiswa. Mereka dituduh ingin menggu-lingkan pemerintahan Megawati dan mendirikan presidium. Eros Djarot dan Fuad Bawazier membantah tuduhan BIN pada media di Jakarta. Adi Sasono juga membantah tuduhan itu di Bandung. 21 Januari 2003 Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) Megawati Soekarnoputri menantang pihak-pihak yang berada di belakang aksi merongrong Presiden. 22 Januari 2003 Eros Djarot mendeklarasikan Koalisi Nasional yang terdiri dari gabungan berbagai unsur partai politik, gerakan mahasiswa, pemuda, dan LSM. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabotabek kembali menggelar isu penurunan Megawati-Hamzah. Kepala Polri Jenderal Polisi Da?i Bachtiar mengatakan polisi tengah menyelidiki nama-nama yang disebut sebagai penggerak demonstrasi mahasiswa. 24 Januari 2003 Wiranto membantah ?menunggangi? gerakan aksi protes mahasiswa dan masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus