Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Microsoft mengumumkan layanan pesan dan panggilan Skype akan dihentikan per Senin, 5 Mei 2025, setelah beroperasi selama 23 tahun. “Kami tahu ini adalah perubahan besar bagi para pengguna Skype, dan kami sangat berterima kasih atas dukungan mereka serta semua pelajaran yang telah membantu pengembangan Teams selama tujuh tahun terakhir,” ujar President Microsoft 365 Collaborative Apps and Platforms Jeff Teper dikutip dari Techcrunch.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam rangka proses transisi, Microsoft mendorong para pengguna Skype untuk berpindah ke Microsoft Teams versi gratis. Pengguna diberikan tenggat waktu selama 10 minggu untuk menentukan keputusan terkait akun mereka. Selama periode ini, mereka dapat mengunduh aplikasi Teams dan masuk menggunakan akun Skype, dengan jaminan bahwa seluruh riwayat chat dan daftar kontak akan dipindahkan secara otomatis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apabila tidak ada tindakan yang dilakukan hingga tanggal 5 Mei, Microsoft menyampaikan bahwa data pengguna akan tetap disimpan hingga akhir tahun, setelah itu akan dihapus secara permanen.
Alternatif Aplikasi Panggilan Video Selain Skype
Dikutip dari India Today dan Techi, berikut sederet aplikasi video call selain Skype:
1. Gather
Gather adalah platform video call yang cocok untuk pengguna yang mengutamakan kecepatan dan tidak ingin repot menjadwalkan pertemuan melalui kalender. Cukup dengan satu klik, pertemuan bisa langsung dimulai, sehingga koordinasi menjadi lebih efisien. Platform ini diklaim memiliki kecepatan lima kali lebih tinggi dibandingkan layanan sejenis. Lebih dari 10.000 tim kerja jarak jauh yang inovatif telah mempercayainya, menandakan keandalan dan kemudahan yang ditawarkan.
Gather juga dilengkapi dengan fitur multi-screen yang mempermudah berbagi tugas dan presentasi. Fitur unggulan lainnya adalah papan tulis interaktif yang membuat suasana rapat daring terasa lebih nyata dan kolaboratif.
2. Webex
Webex menunjukkan pendekatan yang inovatif dan futuristik melalui integrasi teknologi AI dalam layanannya. Selain menyediakan fasilitas video meeting dan panggilan, Webex juga menghadirkan fitur tambahan seperti jajak pendapat (polling), pesan video, dan webinar.
Platform ini sangat ideal bagi pengguna yang mengutamakan keamanan karena menyediakan fitur data residency, yaitu kemampuan memilih lokasi penyimpanan file dan pesan berdasarkan wilayah tertentu. Hal ini menambah lapisan kontrol dan perlindungan atas data pengguna.
3. Zoom
Zoom merupakan platform video call yang sudah lama dikenal dan memiliki jumlah pengguna yang sangat besar. Digunakan secara luas oleh sektor teknologi, bisnis, hingga pendidikan, Zoom menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan platform yang stabil dan mudah diakses. Karena popularitasnya yang mendunia, Zoom sangat cocok bagi pengguna yang sering berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai latar belakang.
4. Google Meet
Keunggulan utama Google Meet adalah kemudahan aksesnya—platform ini bisa digunakan secara gratis dengan akun Google standar. Karena banyak orang sudah memiliki akun Google, penggunaan Google Meet pun menjadi praktis dan cepat.
Google Meet memungkinkan panggilan video hingga 100 peserta, serta menyediakan fitur seperti berbagi layar dan perekaman pertemuan. Namun, pada versi gratisnya, durasi pertemuan dengan lebih dari tiga peserta dibatasi hingga 60 menit.
5. Slack
Slack bukanlah pilihan utama untuk rapat besar yang terjadwal, tetapi sangat efektif untuk percakapan cepat atau pertemuan spontan dalam tim. Fitur Huddle memungkinkan anggota tim berpindah dari obrolan teks ke panggilan suara atau video dengan mudah langsung dari saluran atau pesan pribadi.
Bagi pengguna versi gratis, Huddle hanya dapat digunakan oleh dua orang. Namun, dengan berlangganan paket berbayar mulai dari Rp 246 per bulan, pengguna bisa mengadakan Huddle grup hingga 50 peserta.