Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Alasan Facebook, Instagram & Threads Hapus Konten Pujian dan Dukungan ke Hamas

Meta, pemilik Facebook, Instagram dan Threads mengambil langkah untuk menghilangkan disinformasi terkait Hamas.

14 Oktober 2023 | 15.01 WIB

Para pengunjuk rasa memegang bendera Palestina selama demonstrasi tidak sah untuk mendukung warga Palestina, sebagai bagian dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Place de la Republique di Paris ketika Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memerintahkan pelarangan sistematis demonstrasi pro-Palestina dan penangkapan peserta di Prancis, 12 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Meyssonnier
material-symbols:fullscreenPerbesar
Para pengunjuk rasa memegang bendera Palestina selama demonstrasi tidak sah untuk mendukung warga Palestina, sebagai bagian dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Place de la Republique di Paris ketika Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memerintahkan pelarangan sistematis demonstrasi pro-Palestina dan penangkapan peserta di Prancis, 12 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Meyssonnier

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Meta, perusahaan pemilik Facebook, Instagram, dan Threads, mengatakan pada hari Jumat, 13 Oktober 2023, waktu Amerika Serikat bahwa pihaknya mengambil langkah-langkah termasuk menghapus pujian dan dukungan substantif untuk Hamas dari platformnya setelah Uni Eropa menegur perusahaan media sosial karena tidak berbuat cukup untuk mengatasi disinformasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sejak kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, klaim menyesatkan dan gambar palsu telah menyebar di Facebook dan media sosial lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam tiga hari setelah serangan itu, Meta mengatakan pihaknya menghapus atau menandai lebih dari 795.000 konten dalam bahasa Ibrani atau Arab sebagai mengganggu.

Meta juga untuk sementara memperluas kebijakan kekerasan dan hasutannya serta menghapus konten yang secara jelas mengidentifikasi sandera yang disandera oleh Hamas, meskipun hal itu dilakukan untuk mengecam atau meningkatkan kesadaran akan situasi mereka.

Konten dengan gambar korban yang diburamkan masih diperbolehkan tetapi perusahaan akan memprioritaskan keselamatan dan privasi korban penculikan jika tidak yakin atau tidak mampu membuat penilaian yang jelas, katanya.

Meta juga, untuk sementara, memperluas kebijakan kekerasan dan hasutannya serta menghapus konten yang secara jelas mengidentifikasi sandera yang disandera oleh Hamas. Meski, hal itu dilakukan untuk mengecam atau meningkatkan kesadaran akan situasi mereka.

Konten dengan gambar korban yang diburamkan masih diperbolehkan tetapi perusahaan akan memprioritaskan keselamatan dan privasi korban penculikan jika tidak yakin atau tidak mampu membuat penilaian yang jelas, katanya.

Setelah serangan itu, Hamas telah menyandera sejumlah orang Israel dan orang asing di daerah kantong Palestina di Gaza.

Meta mengatakan pihaknya mengetahui ancaman Hamas untuk menyiarkan rekaman para sandera dan akan segera menghapus konten tersebut dan mencegah salinannya dibagikan kembali.

Mereka juga menurunkan ambang batas dimana teknologinya mengambil tindakan untuk menghindari merekomendasikan konten yang berpotensi melanggar aturan di platform Facebook, Instagram, dan Threads.

Meskipun Hamas dilarang dari platform tersebut, Meta mengizinkan wacana sosial dan politik - seperti pemberitaan, isu terkait hak asasi manusia, atau diskusi akademis yang netral dan kritis.

Komisi Eropa telah menekan platform media sosial untuk menghapus konten ilegal dan berbahaya guna mematuhi Undang-Undang Layanan Digital (DSA), yang pelanggarannya dapat mengakibatkan denda besar.

Tanggapan Meta berbeda dengan tanggapan X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, yang meminta Komisi untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai pelanggaran di situsnya. Komisi telah membuka penyelidikan terhadap X.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Sunu Dyantoro

Sunu Dyantoro

Memulai karier di Tempo sebagai koresponden Surabaya. Alumnus hubungan internasional Universitas Gadjah Mada ini menjadi penanggung jawab rubrik Wawancara dan Investigasi. Ia pernah meraih Anugerah Adiwarta 2011 dan 2102.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus