Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Cheetah Mobile Kembangkan Aplikasi Kecerdasan Buatan di Indonesia

Cheetah Mobile, perusahaan Internet mobile asal Cina, mengumumkan menggunakan kecerdasan buatan untuk produk-produk mereka.

30 November 2017 | 18.49 WIB

Logo Cheetah Mobile (cmcm.com)
Perbesar
Logo Cheetah Mobile (cmcm.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Cheetah Mobile, perusahaan Internet mobile asal Cina, mengumumkan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk produk-produk mereka. Beberapa produk mereka di antaranya ialah PhotoGrid, Cheetah Keyboard, dan aplikasi live Live.me.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kami selalu berusaha mencari inovasi dalam menghadirkan pengalaman baru untuk para pengguna. Dengan kecerdasan buatan kami yakin bisa membuat hidup lebih mudah," kata Vice President Cheetah Mobile, Johnny Li, di Casis Kitchen, Jakarta Pusat, Kamis, 30 November 2017. Saat ini, pengguna aktif aplikasi-aplikasi Cheetah Mobile sekitar 580 juta di seluruh dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perusahaan asal Negeri Tirai Bambu ini mulai mengembangkan kecerdasan buatan sejak 2016. Sejak saat itu pula Cheetah Mobile mulai menerapkan teknologi tersebut ke dalam aplikasi-aplikasi yang dikembangkan mereka.

Li mengatakan, Cheetah Mobile mengembangkan kecerdasan buatan dari banyak aspek. Di antaranya, deep learning dan speech recognition seperti yang ada di Cheetah Keyboard dan face recognition di PhotoGrid. Mulai tahun ini, kata Li, Cheetah Mobile ingin melebarkan sayap mereka dalam penggunaan kecerdasan buatan di banyak negara, salah satunya Indonesia.

Kecerdasan buatan memang menjadi perbincangan hangat dalam satu dekade ini. Menurut Leslie Lin, Head of Global App Growth Cheetah Mobile, Indonesia termasuk yang menaruh perhatian terhadap teknologi ini. Hal itu, menurut dia, bisa terlihat dari berbagai industri yang mulai menerapkan AI dalam operasionalnya. Di antaranya, yaitu e-commerce, ritel, traveling, chatting, hingga fintech.

Menurut Survei Accenture, firma konsultasi, menyebut 87 persen perusahaan di Indonesia melirik AI karena bisa merevolusi strategi pengembangan bisnis. Selain itu, juga menunjukkan bahwa AI juga dapat meningkatkan produktivitas. "Kecerdasan buatan bisa membantu masyarakat Indonesia dalam banyak," kata Lin.

Li sedikit mengulas teknologi kecerdasan yang ada di aplikasi besutan Cheetah Mobile. Pertama, face recognition di PhotoGrid. Teknologi ini mampu mengenali wajah, sehingga bisa merias wajah secara natural.

Kedua, deep learning di Cheetah Keyboard, CM Launcher, dan Live.Me. Di aplikasi siaran langsung Live.Me, teknologi deep learning yang berbasis neuron system bisa mengenali konten-konten negatif. Teknologi ini, menurut Li, juga bisa memahami pilihan pengguna dan diharapkan bisa mengembangkan rekomendasi secara personal.

Li menjelaskan, deep learning pada Cheetah Keyboard berfungsi dalam menganalisis data dan mempelajari 2 miliar kata dan frasa. "Khusus untuk pengguna Indonesia kami memasukkan algoritma yang memungkinkan kecerdasan buatan mengembangkan kata," ujarnya. "Secara aplikatif, keyboard ini bisa memprediksi kata yang ingin Anda tulis."

Simak kabar terbaru dari Cheetah Mobile dan artikel menarik lainnya tentang kecerdasan buatan hanya di kanal Tekno Tempo.co.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus