Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan anti-virus populer Avast telah menjual data pengguna, termasuk riwayat penelusuran web khusus ke perusahaan besar di seluruh dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut penyelidikan bersama oleh Motherboard dan PCMag, Avast, yang mengklaim memiliki lebih dari 435 juta pengguna, telah menggunakan anak perusahaan bernama Jumpshot untuk menjual data pengguna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip laman Daily Mail, baru-baru ini, perusahaan yang berdomisili di Praha, Republik Ceko itu telah menjual ratusan juta data tersebut ke perusahaan termasuk Google, Microsoft, Home Depot, Pepsi dan masih banyak lagi.
Dalam penyelidikan, bocoran data mengungkap bahwa informasi yang dikumpulkan Avast pada puluhan juta penggunanya mencakup perincian yang paling dianggap sensitif, seperti riwayat penelusuran web. Bahkan sebagian dari data itu cukup menjadi petunjuk untuk melacak klik individual di halaman web.
Gunes Acar, yang mempelajari pelacakan internet skala besar di kelompok riset Keamanan Komputer dan Kriptografi Industri di Departemen Teknik Elektro dari Universitit Leuven Katholieke kepada Motherboard menjelaskan, deidentifikasi telah terbukti sebagai proses yang sangat rawan kegagalan. "Ada banyak cara yang bisa salah," ujar dia.
Selain riwayat penelusuran, riwayat lokasi, dan video mana yang ditonton pengguna di YouTube, dokumen menunjukkan bahwa Avast melacak kunjungan ke situs-situs porno seperti PornHub atau YouPorn.
Meskipun data dilaporkan tidak dapat diidentifikasi secara pribadi, artinya data itu tidak disertai dengan nama atau pengenal lain, para ahli yang diwawancarai Motherboard mengatakan tingkat detail yang dilacak oleh Avast dapat merusak keanonimannya.
"Sebagian besar ancaman yang ditimbulkan oleh deanonimisasi--tempat Anda mengidentifikasi orang-orang--berasal dari kemampuan menggabungkan informasi dengan data lain," kata Acar. Dia menambahkan, "Dengan kekhususan data timestamp dan poin lainnya, identitas dapat direkonstruksi."
Bergantung pada spesifisitas data, Avast akan menyesuaikan harga dan paketnya, menjual lebih banyak informasi terperinci untuk jutaan dolar. Paket komprehensif yang dibeli oleh perusahaan media berbasis di New York bernama Ominicom berjumlah lebih dari US$ 4,5 juta, memberikan akses ke setiap pencarian, setiap klik, setiap pembelian, di setiap situs.
Paket itu memberi Omincom akses ke data pengguna dari 14 negara berbeda dan beberapa data pribadi seperti gender yang disimpulkan berdasarkan penelusuran data.
Home Depot, salah satu dari segelintir perusahaan yang menanggapi pertanyaan tentang layanan Avast mengatakan kepada Motherboard. Mereka terkadang menggunakan informasi dari penyedia pihak ketiga untuk membantu meningkatkan bisnis, produk, dan layanannya
"Kami mewajibkan penyedia ini untuk memiliki hak yang sesuai untuk membagikan informasi ini kepada kami. Dalam hal ini, kami menerima data audiensi yang dianonimkan, yang tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan individu," tutur pihak Home Depot.
Sementara, Microsoft tidak menjelaskan tentang data apa yang digunakan, tetapi dilaporkan tidak memiliki hubungan berkelanjutan dengan Avast. Sedangkan Yelp--perusahaan multinasional yang berbasis di Amerika Serikat--mengatakan menggunakan data Avast untuk membantunya dalam gugatan antitrust dengan Google.
Pada Desember lalu, Senator Ron Wyden meminta perusahaan untuk transparan setelah berhenti mengumpulkan data melalui plugin penjelajahan web-nya. Menurutnya, sangat menggembirakan bahwa Avast telah mengakhiri beberapa praktiknya yang paling meresahkan setelah terlibat secara konstruktif dengan kantornya
Namun, Wyden melanjutkan, khawatir Avast belum berkomitmen menghapus data pengguna yang dikumpulkan dan dibagikan tanpa persetujuan dari penggunanya, atau untuk mengakhiri penjualan data penjelajahan internet yang sensitif.
"Satu-satunya tindakan yang bertanggung jawab adalah sepenuhnya transparan dengan pelanggan yang akan datang, dan untuk membersihkan data yang dikumpulkan di bawah kondisi yang dicurigai di masa lalu," lanjut Wyden.
DAILY MAIL | MOTHERBOARD | PCMAG