Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan ritel ponsel di Indonesia, PT Erajaya Swasembada menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan mengumumkan telah mencatat laba bersih sebesar 612 miliar untuk tahun buku 2020. Angka itu melonjak 107,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya 2019, yang besarnya Rp 295,1 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam konferensi pers yang digelar virtual, manajemen Erajaya juga mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 13,8 setiap saham atau seluruhnya sebesar Rp 219.398.741.100 sebelum pajak. “Dan akan dibayarkan atas 15.898.459.500 saham,” katanya Selasa, 25 Mei 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Erajaya juga menyisihkan sebesar Rp 1 miliar sebagai cadangan wajib guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang akan digunakan sesuai dengan pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan. Sisanya dimasukkan sebagai laba yang ditahan.
Sementara, pada kuartal pertama 2021 penjualan bersih distributor berbagai merek ponsel itu mengalami peningkatan sebesar 38,96 persen. Angkanya menjadi Rp 10,85 triliun pada kuartal pertama tahun 2021 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2020 sebesar Rp7,81 triliun.
Sejalan dengan kenaikan penjualan bersih perusahaan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 170,87 persen. Menjadi Rp 278,20 miliar pada kuartal pertama tahun 2021 dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2020 sebesar Rp 102,70 miliar.
Sampai dengan kuartal pertama tahun 2021, Erajaya memiliki 88 titik distribusi dan 1.075 owned retail outlet. Selain itu, juga memiliki kerja sama dengan kurang lebih 62.000 toko retail pihak ketiga.
Baca:
PSBB dan IoT Dorong Laba Erajaya Group di Tahun Pertama Pandemi