Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Heboh Pemblokiran, Beda Fitur Telegram dan WhatsApp

Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir aplikasi layanan pesan Telegram.

17 Juli 2017 | 08.10 WIB

Aplikasi pesan instan Telegram.
Perbesar
Aplikasi pesan instan Telegram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir aplikasi layanan pesan Telegram. Alasannya, aplikasi ini digunakan kelompok radikal untuk berkomunikasi.

Lepas dari itu, Telegram layaknya WhatsApp, media layanan mengirim pesan. Cara kerjanya sama-sama menggunakan data Internet. Lalu, apa perbedaan dari keduanya?

Baca: Begini Bachrun Naim Manfaatkan Telegram Untuk Merancang Teror

1. Tempat Penyimpanan
Atas dasar privasi dan keamanan, Telegram menyimpan pesan para penggunanya di layanan komputasi awan (cloud). Karena itu, para pengguna tak perlu khawatir kehabisan memori ponsel.

Sedangkan WhatsApp menggunakan memori ponsel pengguna. Tak heran kalau Anda sering mendapatkan peringatan bahwa kapasitas ponsel Anda hampir habis jika pesan WhatsApp terlalu banyak.

Baca: Telegram Diblokir, CEO Telegram: Itu Aneh

2. Tipe File
Meski sama-sama mampu mengirimkan pesan berupa foto, video, dan suara, tapi WhatsApp tak mampu mengirimkan file dengan besaran 100 megabita. Sebaliknya, Telegram mampu melakukan itu. Namun untuk ukuran file di atas 1,5 gigabita, Anda akan mendapatkan pilihan menyimpannya di cloud maupun langsung diunduh ke ponsel.

3. Sinkronisasi Otomatis
Karena berbasis cloud, Anda bisa mengirimkan pesan ke berbagai perangkat. Pesan akan tersinkronisasi bersamaan di berbagai perangkat tersebut. Sedangkan WhatsApp tak memiliki fitur ini. Saat menggunakan perangkat lain, data Anda tak otomatis akan berada di perangkat tersebut.

Baca: Telegram Diblokir, Kemenkominfo: Digunakan Kelompok Radikal

4. Privasi dan Keamanan
Mungkin fitur di Telegram inilah yang dianggap "berbahaya" oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di Telegram, Anda bisa mengatur obrolan rahasia yang berisi pesan, foto, dan video, yang bisa hancur dengan sendirinya. Bahkan, Telegram menambahkan kata kunci tambahan untuk bisa membuka aplikasi ini.

Untuk keamanan, Telegram juga menggunakan metode enskripsi dan infrastruktur multi-data center. Fitur enskripsi end-to-end ini kemudian diikuti WhatsApp.

Baca: Cerita Percakapan Grup Para Teroris di Aplikasi Telegram

5. Grup
Grup di Telegram bisa memuat anggota hingga 10 ribu. Untuk pesan broadcast, Telegram pun tidak membatasi jumlah orang yang bisa dijangkau.

Sedangkan WhatsApp hanya membatasi anggota grup sampai 250 orang. Belakangan, WhatsApp menambahkan fitur reply yang serupa dengan fitur quote di Telegram.

Baca: Telegram Rahasia yang Dianggap Langkah Mundur Polisi

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meminta Internet service provider (ISP) untuk memutus akses terhadap sebelas domain name system (DNS) milik Telegram untuk aplikasi di website. Kanal di layanan berbagi pesan tersebut dianggap memuat propaganda radikalisme, terorisme, kebencian, dan gambar yang mengganggu (disturbing image), yang bertentangan dengan peraturan di Indonesia.

Dalam pemblokiran Telegram, 11 DNS yang diblokir, antara lain t.me, telegram.me, telegram.org, core.telegram.org, desktop.telegram.org, macos.telegram.org, web.telegram.org, venus.web.telegram.org, pluto.web.telegram.org, flora.web.telegram.org, dan flora-1.web.telegram.org.

Baca: Telegram Hadirkan Pembaruan untuk Versi Desktop

Simak perkembangan berita pemblokiran Telegram hanya di kanal Tekno Tempo.co

AMRI MAHBUB

Video Terkait:
Telegram, Aplikasi Favorit Teroris




Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus