Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, New Delhi - Amazon sedang memperkuat pasar India untuk memacu bisnisnya. Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat ini juga sedang berekspansi ke layanan situs komputasi awan alias cloud computing.
Diluncurkan di India pada 2013, Amazon diklaim tumbuh amat signifikan. Kini Amazon adalah salah satu toko online terbesar di negara itu dengan 25 juta produk yang dijual.
"Produk yang ditawarkan lebih variatif dibanding e-commerce lokal, Flipkart," tulis situs Business Insider, Senin, 27 Juli 2015. Amazon disebut menjual lima juta unit produk lebih banyak dibanding Flipkart.
Amazon pun optimistis dengan bisnisnya di India. "India memberi kami kejutan. Ini merupakan hal yang positif," kata Chief Financial Officer Amazon Brian Olsavsky. Dia menyatakan sangat bersemangat untuk menyambangi pasar India.
Pesaing Amazon lain yang cukup kuat di India yakni eBay, Softbank, Snapdeal, serta Jabong. Sejumlah perusahaan e-commerce tersebut dianggap sukses mendorong tren belanja online. Analis memprediksi pasar e-commerce di India mencapai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 202 triliun pada 2016. Angka ini naik dari US$ 35 juta (sekitar Rp 472 miliar) pada 2014.
Tren tersebut turut dipengaruhi penetrasi Internet yang tinggi. India kini menempati posisi ketiga di dunia sebagai pengguna Internet terbanyak.
India pun dianggap sebagai pasar yang lebih terbuka bagi Amazon dibanding Cina. "Amazon harus berjuang keras untuk mengalahkan Alibaba, yang dikenal sebagai raksasa e-commerce Cina," kata Business Insider.
Perusahaan itu tidak hanya akan memperkuat sektor jual-beli online. Layanan komputasi awan pun bakal segera dibawa ke India.
SATWIKA MOVEMENTI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini