Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penulisan buku biografi kedua Steve Jobs berjalan tidak mudah. Buku yang berjudul Becoming Steve Jobs ini sempat gagal ditulis.
Sebab, para petinggi Apple bersikap kompak menolak penulisan biografi pendiri perusahaan itu. Alasannya, mereka trauma dengan hasil buku biografi pertama yang berjudul Steve Jobs dan ditulis penulis biografi terkenal Walter Isaacson.
“Para petinggi Apple baru setuju satu setengah tahun kemudian,” demikian tertulis pada situs New York Times, Senin, 23 Maret 2015.
"Kesabaran kami terbayarkan setelah berhasil meyakinkan mereka," kata Brent Schlender and Rick Tetzeli, dua jurnalis teknologi senior, yang berkolaborasi menulis buku biografi kedua ini.
Schlender, yang telah meliput Apple selama 25 tahun, mengatakan ingin menulis buku biografi tentang Steve Jobs karena merasa ada sisi pribadi yang kurang terekam dalam buku biografi pertama.
Akurasi buku ini juga didukung pengecekan fakta ke berbagai sumber, termasuk para petinggi Apple. Namun, menurut Tetzeli, pimpinan Apple tidak diizinkan mengedit hasil final buku itu.
"Kami memutuskan berpartisipasi dalam penulisan buku biografi kedua karena penulis memiliki hubungan yang lama dengan Steve Jobs," kata Steve Dowling, juru bicara Apple. "Dan ternyata hasilnya memuaskan."
NY TIMES | BUDI RIZA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini