Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Head of PrinterQoe Fanda Vionita menjelaskan bahwa untuk mencetak dokumen secara manual atau offline memiliki banyak hambatan. Aplikasi PrinterQoe menjadi jawaban atas masalah-masalah yang terjadi ketika masyarakat ingin mencetak dokumen yang dibutuhkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ada beberapa masalah jika mencetak dokumen secara konvensional, seperti mencari jasa layanan printer terdekat, kita lihat ini menjadi problem untuk mencari tempat dengan mudah. Orang kalau mau cari tempat print merasa kesulitan, apalagi saat berada di tempat yang tidak kita kenal," ujar Fanda, mencerikan permasalahan cetak dokumen di 100 Eatery & Bar, Century Place Hotel, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Oktober 2018.
PrinterQoe hadir untuk menjawab kebutuhan cetak dokumen secara cepat, praktis dan berkualitas. Berdasarkan laporan Association for Print Technologies 2018, diperkirakan pasar online printing di dunia mencapai US$ 30,5 miliar pada 2023. Tingginya angka tersebut didorong oleh perubahan perilaku pengguna offline ke online printing.
Aplikasi tersebut, kata Fanda, menjadi game changer bagi industri cetak dokumen di Indonesia dengan merespon cepat kebutuhan pengguna seperti pelaku bisnis, mahasiswa, digital nomad dan startup. Fanda menjelaskan bahwa kehadiran PrinterQoe melengkapi inovasi produk digital AXI lainnya yang lebih dulu hadir seperti AXIQoe, CourierQoe dan SpoQoe.
"Masalahainnya, ketika datang ke tempat jasa printing kita berharap mendapat hasil yang cepat, kebanyakan mereka mengalami kendala misal transfer data menggunakan Flasdisk yang memakan waktu," tambah Fanda. "Belum lagi hasilnya apakah sesuai atau tidak, misal warna, cacat cetak, atau barang bagus tapi layanan yang buruk. Dan masih banyak permasalahan lain".
Aplikasi PrinterQoe merupakan layanan online printing marketplace yang diklaim terbesar dan bisa diakses melalui website atau aplikasi mobile. Dengan cloud printing, aplikasi dapat menghubungkan lebih dari 1500 printer di area Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. Serta, kata Fanda, akan dikembangkan ke beberapa kota lain tahun depan.
Penyedia jasa cetak, Fanda melanjutkan, pasti ingin mengembangkam jasanya, karena masih banyak yang melakukannya dengan konvensional atau offline. Dan banyak customer yang bertanya kapan sih mulai online supaya lebih mudah, kini, kata dia, PrinterQoe menjadi solusinya.
"Aplikasi PrintQoe sudah tersedia melalui sistem operasi Android maupun iOS. Customer tinggal mengunduhnya, setelah itu pengguna bisa langsung menggunakannya dengan cara membuka aplikasi tersebut, cari lokasi tempat print terdekat, setelah itu unggah data yang ingin diprint, pilih kertas lalu ketuk print dan data langsung bisa diprint," lanjut Fanda.
Simak artikel menarik lainnya seputar aplikasi PrinterQoe hanya di kanal Tekno Tempo.co.