Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SURABAYA, 19 September 1945. Arek-arek kota itu memadati halaman Hotel Yamato di Jalan Tunjungan 65. Mereka marah melihat bendera Belanda berkibar di tiang teratas hotel. Tanpa pikir panjang, seorang pemuda menerobos masuk melewati penjagaan tentara Belanda. Tujuannya satu: mencapai puncak dan merobek bendera kolonial menjadi merah-putih. Pertempuran pecah. ”Merdeka, merdeka!” teriak sang pemuda sembari membawa senjata rampasan buatan Belanda.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo