Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Terungkap, Alasan Pocophone F1 Bisa Murah tapi Tetap Sangar

Xiaomi Pocophone F1 baru saja meluncur di Indonesia, kemarin.

28 Agustus 2018 | 11.17 WIB

Tampilan belakang smartphone yang diduga Xiaomi Pocophone F1. (gearburn.com)
Perbesar
Tampilan belakang smartphone yang diduga Xiaomi Pocophone F1. (gearburn.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Xiaomi Pocophone F1 baru saja meluncur di Indonesia, kemarin. Smartphone sub-brand dari Xiaomi ini mengusung spesifikasi yang sangat ciamik, tapi dengan harga sangat terjangkau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagaimana tidak, dengan chipset tercepat saat ini, Qualcomm Snapdragon 845, Pocophone F1 hanya dibanderol pada kisaran harga Rp 4,6-5,2 juta. Padahal, selama ini, smartphone paling murah yang menggunakan prosesor tersebut dijual mulai Rp 8 juta. Bahkan, ada brand yang menyentuh angka di atas Rp 10 juta.

"Banyak brand yang menggunakan banyak fitur dalam smartphone mereka. Padahal, kalau dipikir lagi, tidak begitu berguna. Intinya adalah kecepatan," ujar Head of Pocophone Global, Alvin Tse, dalam peluncuran Pocophone F1, di Ballroom Pullman Hote, Jakarta Barat, Senin 27 Agustus 2018.

Menurut Tse, Pocophone hadir dengan mengedepankan kebutuhan pengguna. "Kami memberikan inovasi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat," ujar dia. Nah, karena itulah harga Pocophone F1 bisa dipangkas semaksimal mungkin.

Selain memangkas fitur yang kurang berguna, Tse menjelaskan, ada juga teknologi yang tidak dipakai dalam smartphone ini. Koneksi NFC, misalnya. "Ini memang berguna, tapi untuk saat ini penggunaannya belum maksimal. Sangat sayang kalau disematkan tapi akhirnya tidak terpakai," kata Tse.

Head of Pocophone Global, Alvin Tse, menunjukkan Xiaomi Pocophone F1, Senin, 27 Agustus 2018. TEMPO/Amri Mahbub

Tse mengatakan, Pocophone tidak ingin sekadar ikutan tren menyematkan teknologi NFC padahal tidak berguna. Menurut dia, teknologi tersebut sangat mahal. "Akan sangat percuma kalau nantinya tidak digunakan secara maksimal," katanya.

Hal lain yang dipangkas untuk menekan harga adalah material. Pocophone menggunakan policarbonate bukan metal atau kaca agar bisa memangkas harga. Meski begitu, Tse mengklaim, bahan policarbonate tetap dirancang dengan sedemikian rupa agar tetap terlihat premium. "Bahan ini cukup tahan banting dan tidak licin," ujar Tse.

Tse dan tim juga tidak menggunakan layar OLED, layar dengan warna paling tajam saat ini. Namun, Tse dan tim membayar kekurangan tersebut dengan meningkatkan kinerja prosesor, baterai, dan menambahkan teknologi pendingin.

Simak artikel menarik lainnya tentang Xiaomi Pocophone F1 hanya di kanal Tekno Tempo.co.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus