Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Transaksi Teknologi Terbesar: Qualcomm Ditawar Rp 2.036 Triliun

Tawaran Broadcom hadir di tengah pertempuran hukum antara Qualcomm dan Apple.

7 November 2017 | 06.06 WIB

topnews.in
material-symbols:fullscreenPerbesar
topnews.in

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, San Francisco - Raksasa semikonduktor Broadcom telah mengusulkan untuk membeli saingannya, Qualcomm, seharga sekitar US$ 130 miliar atau sekitar Rp 2.036 triliun, yang merupakan bentuk kesepakatan teknologi terbesar yang pernah ada, sebagaimana dilaporkan Business Insider, Senin 6 November 2017.

Baca: Apple Disebut Bakal Akhiri Kerja Sama dengan Qualcomm

Tawaran Broadcom hadir di tengah pertempuran hukum antara Qualcomm dan Apple. Perusahaan pembuat chip itu bisa kehilangan salah satu pelanggan terbesarnya di unit yang menghasilkan sebagian besar pendapatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CEO Broadcom Hock Tan berada di Gedung Putih pada hari Kamis untuk mengumumkan relokasi perusahaan tersebut ke AS dari Singapura. Langkah tersebut berarti kesepakatan tersebut akan mengabaikan pengawasan dari regulator yang meneliti kesepakatan antara perusahaan Amerika dan asing, namun Departemen Kehakiman masih cenderung mengajukan masalah antimonopoli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam sebuah pernyataan Senin, Broadcom mengatakan bahwa pihaknya menawarkan kepada pemegang saham Qualcomm US$ 60 secara tunai dan $ 10 per saham di saham Broadcom.

Penawaran tersebut merupakan kenaikan 28 persen terhadap harga penutupan Qualcomm sebesar US$ 54,85 pada hari Kamis, sebelum laporan awal perundingan kesepakatan membuat saham Qualcomm naik 12 persen pada hari Jumat. Ini bernilai sekitar US$ 130 miliar secara proforma, termasuk US$ 25 miliar dari utang bersih.

Kesepakatan itu akan membuat Broadcom menjadi produsen chip dan komponen lain terbesar ketiga yang masuk ke smartphone di belakang Intel dan Samsung, menurut Bloomberg.

"Proposal kami memberi pemegang saham Qualcomm premi substansial dan langsung secara tunai untuk saham mereka, dan juga kesempatan untuk berpartisipasi dalam potensi kenaikan dari perusahaan gabungan," kata Hock Tan dalam sebuah pernyataan.

BUSINESS INSIDER | ERWIN Z

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus