Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Twitter mencoba meningkatkan penggunaan aplikasi broadcast miliknya, Periscope, agar dapat mengalahkan aplikasi pesaing, Meerkat.
Sejumlah sumber yang dihubungi situs digital Techcrunch mengatakan, manajemen Twitter mencoba menghubungi para selebritas yang menggunakan Meerkat untuk beralih.
"Tim Twitter mendekati banyak selebiritas yang menggunakan Meerkat," kata sumber Techcrunch. "Ini membuat para pendiri Periscope dan karyawannya merasa kurang nyaman."
Tim dari Twitter juga menghubungi sejumlah media yang menggunakan Meerkat agar mau menggunakan Periscope. Menurut sumber Techcrunch, jika ini tidak dilakukan maka Twitter akan menghentikan akses media itu ke layanan Amplify, milik Twitter.
Amplify merupakan layanan yang menggabungkan kebutuhan perusahaan media ke merek untuk menciptakan twit promosi berbasis video klip.
Ini untuk meningkatkan daya jangkau media dan merek ke audience.
Masih menurut sumber Techcrunch, hal serupa juga dilakukan tim dari Meerkat. Mereka berusaha merekrut sejumlah tokoh pengguna Vine, layanan video berdurasi enam detik milik Twitter.
Namun manajemen Meerkat membantah hal ini. Ini karena banyak para tokoh pengguna Vine telah beralih ke layanan YouNow, yang juga menyediakan layanan broadcast.
Menurut CEO Meerkat, Ben Ruin, itu dilakukan saat timnya sedang membuat aplikasi Yevvo. "Sejak peluncuran Meerkat, kami tidak menghubungi siapapun untuk menggunakan layanan ini."
Meerkat memang populer lebih awal dibandingkan Periscope, yang baru diluncurkan satu-dua pekan lalu. Sebelum ini, Meerkat menggunakan social graph milik Twitter untuk memperluas penggunanya.
Manajemen Twitter lalu menghentikan akses ini dan mengkhususkannya untuk Periscope, yang merupakan startup yang baru dibeli Twitter pada awal tahun ini.
TECHCRUNCH | BUDI RIZA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini