Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan perusahaannya bakal menyuntik dana segar Rp 50 miliar kepada Central Capital Ventures. Suntikan dana yang diberikan pada 2020 itu dimaksudkan agar perusahaan modal ventura itu bisa berfokus mengembangkan bisnis financial technology alias fintech.
"Kami prinsipnya akan menyediakan dana kalau itu positif. Saya juga belum ingat itu, tp paling enggak banyak lah paling Rp 50-an miliar," ujar Jahja di Senayan City, Jakarta, Sabtu, 23 November 2019.
Dilansir dari Bisnis, CCV sebelumnya menyebutkan berfokus pada bisnis investasi tahap awal, khususnya di Seri A. Alasannya, perusahaan pada tahap tersebut telah memiliki produk yang telah dijual ke pasar dan tengah mengincar pertumbuhan yang tinggi.
Hal ini berbeda dengan perusahaan rintisan yang berada di tahap pre-seeds dan seeds funding yang produknya masih dalam tahap ide dan memiliki kemungkinan penyesuaian produk dengan pasar.
CCV fokus membidik perusahaan rintisan di bidang fintech mulai dari peer-to-peer lending, pembayaran, insurtech, remitansi, dan lain lain. Hal ini dinilai selaras dengan keahlian BCA sebagai perbankan sehingga membuka peluang adanya kolaborasi dengan perusahaan tersebut.
BCA belakangan memang tengah mendorong inovasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang dinamis. Dengan demikian perseroan bisa memberikan pelayanan secara maksimum.
Apalagi, kata Jahja, berdasarkan data perusahaan, masyarakat mulai beralih ke layanan digital. Misalnya saja dulu penggunaan ATM BCA bisa mencapai 71 persen dari total transaksi, sekarang sudah turun ke angka 17 persen. Selain itu transaksi langsung di kantor cabang pun menyusut persentasenya dari 17 persen ke 1,8 persen saja. "Sekarang 75 persen melalui m-banking dan internet banking."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini