Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

6 Poin Komentar Pengamat Ekonomi Energi UGM Soal Kebakaran Kilang Pertamina Dumai

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi ikut komentari kebakaran kilang Pertamina Dumai. Berikut 6 poin komentarnya.

2 April 2023 | 19.55 WIB

Anggota satuan pengamanan dan prajurit TNI berjaga di pintu masuk Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai saat terjadi kebakaran akibat ledakan di area "gas compressor" Kilang Dumai, Riau, Sabtu, 1 April 2023. Menurut pengakuan warga setempat, ledakan tersebut menyebabkan dentuman keras. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Perbesar
Anggota satuan pengamanan dan prajurit TNI berjaga di pintu masuk Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai saat terjadi kebakaran akibat ledakan di area "gas compressor" Kilang Dumai, Riau, Sabtu, 1 April 2023. Menurut pengakuan warga setempat, ledakan tersebut menyebabkan dentuman keras. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kilang minyak Pertamina Refinery Unit (RU) Dumai terbakar pada Sabtu malam, 1 April 2023 pukul 22.40 waktu setempat.. Kebakaran kilang Pertamina Dumai itu disertai ledakan keras yang terdengar dari jarak lebih 25 kilometer. Ledakan diketahui berasal dari dalam Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai terdengar sekitar pukul 22.40.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebelum terbakar, dikabarkan diduga ada dentuman keras yang berasal dari kilang. Banyak warga melaporkan kerasnya dentuman menggetarkan perabotan rumah. Bahkan, ledakan terdengar sampai Pulau Rampat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Plafon rumah warga di belakang kilang minyak juga banyak yang runtuh, dinding retak-retak, kaca rumah pecah," kata warga setempat, Alex, seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan catatan Tempo, kebakaran tersebut menelan sembilan korban. Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina RU Dumai, Agustiawan, menjelaskan sembilan korban dari peristiwa itu merupakan pekerja di ruang operator.

"Mereka mendapatkan pertolongan pertama karena terkena pecahan kaca," kata Agustiawan melalui keterangannya, Minggu, 2 April 2023. 

Agustiawan mengatakan kejadian di area gas compressor berhasil ditangani pada Sabtu, 1 April 2023, pukul 22.54. Saat ini PT Pertamina Kilang Internasional (KPI), Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero), berfokus ke recovery kilang dan warga terdampak. Sebab, insiden meledaknya kilang menyebabkan sejumlah rumah dan tempat ibadah di sekitar lokasi mengalami kerusakan.

"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," kata Agustiawan.

Kebakaran tersebut ditanggapi oleh sejumlah pihak, termasuk pengamat. Berikut Tempo merangkum deretan respons pengamat soal kebakaran kilang Pertamina Dumai.

Dirut dan Komut Kalau Perlu Dimundurkan

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyebut sudah saatnya Dirut Dan Komisaris  Utama atau Komut Pertamina mundur dari jabatan mereka. Hal seiring insiden di depo dan kilang minyak Pertamina yang terus berulang. 

Insiden teranyar, meledak dan terbakarnya Kilang Minyak Dumai, Riau, pada Sabtu malam, 1 Maret 2023. Sebulan sebelumnya, pada 3 Maret 2023, juga terjadi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang menyebabkan jatuhnya puluhan korban jiwa dan luka-luka.

"Saya kira dirut dan komut harus bertanggung jawab. Harus mundur dan kalau perlu dimundurkan," ujar Fahmy kepada Tempo, Minggu, 2 April 2023.

"Sejak insiden Depo Plumpang yang korbannya banyak, mestinya secara moral dan etis, mereka mundur," ucap dia.

Pertamina Tidak Serius untuk Mencegah

Fahmy juga menilai Pertamina tidak serius untuk mencegah agar insiden seperti ini tidak terus berulang. Pasalnya, kejadian kebakaran di depo atau kilang perusahaan plat merah itu tidak terjadi sekali dua kali.

Sebelum kebakaran Kilang Minyak Dumai dan Depo Plumpang, kebakaran di antaranya pernah terjadi di Kilang Minyak Balikpanan, Kilang Minyak Cilacap, dan Kilang Minyak Balongan. Bahkan, Kilang Minyak Dumai juga sempat terbakar pada 2014 lalu.

"Kebakaran terjadi lagi dan lagi. Penyebabnya selalu petir, itu kan nggak masuk akal," ucap Fahmy.

Sudah Tidak Bisa Ditoleransi

Menurut Fahmy, kejadian berulang di depo dan kilang minyak Pertamina sudah tidak bisa ditoleransi. Pertamina, kata dia, abai dan tidak belajar dari kejadian yang pernah ada. Selain itu, insiden yang terjadi terus menerus juga membuktikan buruknya standar keamanan di wilayah kerja Pertamina.

"Tidak ada upaya cukup serius dari Pertamina untuk paling tidak mencegah supaya accident tidak berulang. Faktanya, terulang lagi dan lagi," ujar Fahmy.

Sistem Keamanan Pertamina Sangat Buruk

Fahmy menyebut insiden meledak dan terbakarnya kilang minyak Pertamina Dumai membuktikan bahwa sistem keamanan Pertamina sangat buruk. Terlebih sebulan lalu, tepatnya 3 Maret 2023, juga terjadi  kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara. 

"Saya kira ini sudah keterlaluan," ujar Fahmy. "Pertamina tidak mau belajar bahwa kebakaran serupa memang bisa terjadi lagi."

Pertamina Bersikap Abai dan Terlalu Menyederhanakan

Menurut Fahmy, Pertamina bersikap abai dan terlalu menyederhanakan perkara ini. Sebab, kata dia, kemungkinan aset sudah diasuransikan. Sehingga tidak terlalu khawatir soal kerugian.

"Tapi saya kira meski sudah diasuransikan, itu kan bisa mengganggu operasional Pertamina dalam penyediaan di kilang ataupun Depo," ujarnya. 

Pertamina Seharusnya Gunakan Standar Internasional

Pertamina, lanjut Fahmy, mestinya menggunakan standar internasional dalam mengamankan aset strategis dan berisiko yang dipunya. Pertamina perlu belajar dari negara-negara lain, seperti Arab Saudi, yang menerapkan standar zero accident

"Kita hampir tidak pernah mendengar kebakaran kilang di Arab. Sementara di Pertamina, accident terjadi berulang. Keterusan," ucap Fahmy.

RIRI RAHAYU | MOH KHORY ALFARIZI | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus