Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno memastikan Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berjalan sesuai target dan telah memasuki tahap pembangunan jalur layang. Bila kereta cepat telah beroperasi, perjalanan berjarak 140 kilometer itu bisa ditempuh dengan waktu kurang dari 60 menit.
"Dari total 142,3 km trase Kereta Cepat, jarak Halim hingga Tegalluar akan dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 36 menit untuk pejalanan langsung atau sekitar 46 menit untuk perjalanan tidak langsung," ujar Rini dalam keterangan tertulis, Senin, 30 September 2019. Adapun keempat stasiun yang akan dilalui kereta cepat yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar.
Dengan menawarkan kecepatan dan efisiensi waktu, Rini mengklaim kereta cepat dilengkapi teknologi modern dengan sistem keamanan terbaik.
"Ini merupakan pencapaian luar biasa dan suatu lompatan untuk memacu semangat sinergi semua pihak yang terlibat untuk mewujudkan Kereta Cepat pertama pada 2021," tutur Rini. "Saya terus mendukung dan mendorong semoga berjalan baik dan dapat beroperasi sesuai yang ditargetkan."
Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan, 60 persen dari total keseluruhan trase KCJB didominasi oleh struktur melayang. Sehingga, pemasangan box girder ini akan mendorong percepatan pembangunan trase yang direncanakan tersambung keseluruhannya pada 2020 dan beroperasi 2021.
Selain pemasangan box girder, Chandra mengatakan progres lainnya adalah salah satu bridge continuous beam yang terbentang di atas ramp jalan tol Purbaleunyi telah sukses tersambung. “Terdapat milestone lain di mana salah satu bridge continuous beam kita di DK131 yang berlokasi di Buah Batu, Bandung telah sukses tersambung pada Rabu, 25 September lalu," tutur dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini