Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Agen perjalanan TX Travel telah menyusun program paket wisata vaksin di Bali untuk 14 hari 13 malam. Paket ini dipatok mulai Rp 4,1 juta sudah termasuk dua kali vaksin dan hotel satu kamar untuk dua orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Poin yang paling penting untuk wisata vaksin di Bali ini adalah menambah lenght of stay yang rata-rata sekarang seminggu menjadi dua minggu,” ujar CEO TX Travel Anton Thedy dalam press briefing, Senin, 28 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ide pembuatan paket wisata vaksin muncul setelah sejumlah agen perjalanan menawarkan tur serupa ke beberapa kota di Amerika Serikat. Paket wisata ini disebut-sebut memperoleh minat cukup tinggi dari wisatawan Indonesia.
Untuk menangkap peluang wisatawan tersebut, agen perjalanan pun bekerja sama dengan pemerintah menyusun standar paket perjalanan berbasis vaksin dengan lokasi percontohan di Bali. Bali dipilih karena diklaim merupakan provinsi dengan percepatan vaksinasi terbaik secara nasional. Capaian target vaksinasi Bali mencapai 277,94 persen untuk dosis pertama dan 100,74 persen untuk dosisi kedua per 22 Juni.
Adapun untuk tahap pertama, paket wisata vaksin berlaku untuk turis domestik. Wisatawan akan memperoleh vaksin gratis dari pemerintah dengan merek Sinovac.
TX Travel, kata Thedy, bekerja sama dengan BMW Tour untuk mempromosikan paket ini ke 256 cabang cabang dan 12 ribu reseller di seluruh Indonesia. “Akan kami kerahkan untuk memperomosikan paket wisata ini,” ujar Thedy.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan konsep paket wisata vaksin merupakan permintaan langsung dari Preisden Joko Widodo alias Jokowi. Program ini dilakukan untuk membantu percepatan pelaksanaan vaksinasi nasional.
“Selain itu, wisata vaksin memberi nilai tambah bagi daya tarik yang dimiliki Bali, dan nilai tambah ekonomi karena wisatawan menginap cukup panjang, minimal 15 hari,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan, segmen pasar wisata vaksin di Bali merupakan wisatawan Nusantara yang berdomisili di provinsi lain dengan tingkat kecepatan vaksinasi rendah. Sandiaga menjelaskan vaksin yang digunakan untuk program ini menggunakan alokasi vaksin yang telah didistribusikan ke daerah.
Jika program ini berhasil, Sandiaga membuka opsi wisata vaksin ke depan akan dibuka untuk wisatawan asing. Bagi turis asing, vaksin yang digunakan pada paket wisata ini merupakan vaksin berbayar berupa vaksin gotong royong atau vaksin mandiri.