Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) rentan melemah dalam perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan bergerak di area antara 5.679 dan 5.660.
Menurut Reza, potensi pelemahan tercermin dari pergerakan IHSG kemarin. "Tidak kuatnya pondasi IHSG untuk berada di zona hijau membuatnya berbalik arah melemah sehingga dapat kembali membuka peluang pelemahan lanjutan," katanya, seperti dilansir keterangan tertulis, Rabu, 10 Mei 2017.
Reza mengimbau pelaku pasar mewaspadai sentimen yang dapat membuat laju IHSG kembali melemah.
Baca: Berakhir di Zona Merah, IHSG Turun 10,81 Poin
IHSG kemarin ditutup melemah 0,19 persen di level 5.697,056. Reza mengatakan indeks berakhir di zona merah akibat tekanan di pasar ekuitas. Melemahnya harga kontrak batu bara global menjadi penyebabnya. Pelaku pasar memanfaatkan kondisi tersebut untuk melancarkan aksi jual terhadap sejumlah saham-saham batu bara.
Sentimen negatif lain datang dari bursa saham Asia yang bervariatif. Bursa saham Asia bergerak merespons pergerakan bursa saham global sebelumnya yang cenderung mendatar.
Dari dalam negeri, sentimen negatif datang dari sidang vonis Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Adanya persepsi hasil keputusan sidang Ahok, yang divonis bersalah atas kasus penodaan agama, turut mewarnai jalannya laju IHSG," ujarnya.
Baca: IHSG Berbalik Melemah, Sektor Tambang Anjlok di Akhir Sesi
Reza menilai hasil sidang tersebut tidak banyak berkorelasi dengan laju IHSG, tapi sedikit-banyak turut mempengaruhi. Berbagai persepsi dan sentimen beredar di kalangan pelaku pasar, terutama jika dikaitkan dengan masalah penanganan hukum di Indonesia di mata investor asing.
"Bahkan ada pula yang mengkhawatirkan S&P akan kembali menunda memberikan kenaikan rating karena putusan sidang Ahok yang dinilai berat sebelah," ucapnya.
Meski begitu, menurut Reza, sentimen dari sidang Ahok hanya sesaat. Hasil putusan sidang juga tidak sampai mempengaruhi penilaian investor asing untuk berinvestasi di Indonesia, ataupun S&P dalam memberikan penilaian peringkat.
VINDRY FLORENTIN
Video Terkait:
Relawan Pendukung Ahok Coba Robohkan Pagar Rutan Cipinang
Jalan Panjang Vonis Ahok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini