Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantah telah mengintervensi harga bahan bakar minyak (BBM) milik PT Vivo Energy Indonesia. BBM RON 98 yang merupakan produk perusahaan itu sebelumnya diserbu lantaran harganya di bawah Pertalite milik PT Pertamina (Persero).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menjelaskan, saat ini adaa jenis BBM yang beredar di masyarakat. Ketiganya adalah Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT)--BBM yang mendapat subsidi dan kompensasi, yaitu minyak tanah dan solar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemudian, Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP), yaitu BBM yang tidak mendapat subsidi namun mendapat kompensasi yaitu Bensin RON 90. Selanjutnya, Jenis Bahan Bakar Minyak Umum (JBU), yakni BBM di luar JBT dan JBKP.
“Menteri ESDM menetapkan Harga Jual Eceran (HJE) Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan. Sedangkan HJE Jenis BBM Umum dihitung dan ditetapkan oleh Badan Usaha,” kata Tutuka melalui siaran pers, Senin, 5 September 2022.
Ketentuan itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM yang diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2021. Tutuka menuturkan harga JBU ditetapkan oleh badan usaha
Adapun dalam upaya pengendalian harga di konsumen, pemerintah menetapkan formula batas atas. Harga BBM ini mengacu kepada harga acuan pasar MOPS/Argus dan biaya distribusi dengan margin Badan Usaha maksimal 10 persen.
Ketentuan itu yang ditetapkan dalam Kepmen ESDM Nomor 62.K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan/atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.
“Berdasarkan hal tersebut, pemerintah akan menegur badan usaha apabila menjual BBM melebihi batas atas," kata Tutuka.
Sebelumnya, salah satu SPBU Vivo di Jalan Raya Mabes Hankam Cipayung, Jakarta Timur, diserbu penggunaan kendaraan bermotor karena menjual BBM di bawah harga Pertalite yang telah dinaikkan Presiden Jokowi. Supervisor SPBU Vivo, Budi Faisal, mengatakan stok BBM jenis Revvo 89 yang dijual di tempatnya itu sudah habis sejak Ahad kemarin, 4 September 2022 atau bersamaan dengan pengumuman Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM.
"Iya, habis. Kami belum tahu kabarnya dari Vivo Pusat. Saya rasa hampir semua SPBU Vivo juga merasakan hal yang sama," kata Budi Faisal seperti dikutip dari Antara, Senin, 5 September 2022.
Budi menambahkan, stok BBM jenis Revvo 89 tersebut langsung ludes diserbu pengendara kendaraan bermotor setelah kenaikan harga Pertalite. "Iya, itu karena panic buying ya. Efek kenaikan Pertalite," ujar Budi.
Namun hari ini tidak nampak tulisan harga BBM jenis Revvo 89 di papan informasi SPBU Vivo di Jalan Raya Mabes Hankam, Cipayung, Jakarta Timur. Tidak terlihat antrean panjang kendaraan bermotor yang mengisi BBM di SPBU Vivo tersebut.
BBM jenis Revvo 89 dijual dengan harga Rp 8.900 per liter atau lebih murah Rp1.100 dari harga terbaru Pertalite yang mencapai Rp10.000 per liter. Revvo 89 memiliki research octane number (RON) 89 atau sedikit di bawah Pertalite yang memiliki RON 90.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.