Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Badung - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat nilai outstanding kartu kredit perseroan sebesar Rp 12,3 triliun per Agustus 2019. Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan transaksi kartu kredit perseroan tumbuh cukup positif.
"Nilai itu di atas rata-rata industri, yaitu sebesar 18 persen secara tahunan," kata Donsuwan di Balai Desa Kutuh, Badung, Bali, Kamis, 12 September 2019.
Dia mengatakan target total outstanding kartu kredit hingga akhir tahun sekitar Rp 12,9 triliun. Menurutnya, nilai itu akan diwujudkan dengan tetap menjaga kualitas kredit. Di mana rasio kredit macet atau non performing loan(NPL) terjaga dengan di level 2 persen.
Adapun dari total transaksi tersebut, sektor pariwisata menjadi penopang utama, yaitu 60 persen dari total per Agustus 2019. "Hal tersebut seiring dengan gaya hidup milenial yang paling banyak menghabiskan pengeluaran di sektor pariwisata," ujarnya.
Donsuwan mengatakan tiga pengeluaran milenial paling banyak dihabiskan untuk sektor travelling, kuliner, serta kesehatan dan kecantikan. Sehingga ke depan, kata dia, sektor pariwisata akan menjadi sektor yang diandalkan Bank Mandiri.
"Penggunaan kartu kredit Bank Mandirindiri justru paling besar di travelling dan kuliner. Kenapa Bank Mandiri melihat ini sektor yang menarik, karena spending milenial di Indonesia ada tiga yang terbesar, yaitu traveling, kuliner, kesehatan dan kecantikan," kata Donsuwan.
Dia melihat khusus milenial, perseroan memiliki produk kartu kredit yang disebut Skyz. Bank Mandiri memberikan beberapa fitur menarik, misalnya diskon di merchant, hotel, dan restoran, serta cicilan sampai 12 kali.
HENDARTYO HANGGI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini