Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 10 Triliun untuk Sektor Energi Terbarukan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyalurkan kredit untuk sektor energi terbarukan sebesar Rp 10,13 triliun pada kuartal II 2024.

23 Agustus 2024 | 15.34 WIB

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. TEMPO/Ihsan Reliubun
Perbesar
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. TEMPO/Ihsan Reliubun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengungkapkan penyaluran kredit untuk sektor energi terbarukan sebesar Rp 10,13 triliun hingga kuartal II 2024. Penyaluran kredit ini meningkat 13,6 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy), dari yang sebelumnya Rp 8,98 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Secara total, portofolio pembiayaan hijau Bank Mandiri mencapai Rp 139 triliun atau tumbuh 20,4 persen yoy per Juni 2024. "Pencapaian ini mengantarkan Bank Mandiri kembali menjadi market leader dalam green portfolio dengan pangsa pasar lebih dari 30 persen dibandingkan empat bank besar di Indonesia," kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar dalam keterangan resmi pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan demikian, total pembiayaan berkelanjutan yang disalurkan Bank Mandiri per Juni 2024 sebesar Rp 278 triliun atau meningkat 14,7 persen yoy. Alexandra mengatakan, penyaluran kredit ke sektor energi terbarukan ini merupakan salah satu bentuk dukungan untuk mendongkrak sektor energi terbarukan dan transisi energi di Indonesia.

“Bank Mandiri akan berkontribusi kepada transisi energi dan pengembangan energi terbarukan melalui pendanaan kepada inisiator dan pelaku usaha dalam bidang-bidang ini. Langkah ini adalah kelanjutan dari pencapaian tahun-tahun sebelumnya,” kata dia.

Dia mengklaim, portofolio di bidang energi terbarukan ini sejalan dengan rencana jangka panjang Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai BUMN yang menyediakan kebutuhan energi listrik Indonesia. Di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), PLN mengejar target net zero emission pada 2060.

Bank Mandiri juga telah memiliki kebijakan kredit pada bidang energi. Mulai dari pemenuhan analisis mengenai dampak lingkungan atau Amdal, kepemilikan sertifikat pengelolaan lingkungan, keamanan dan kesehatan lingkungan kerja, serta code of conduct terkait emisi karbon.

Alexandra menyebutkan, perseroan mendanai proyek energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Deli Serdang, Sumatera Utara. Kemudian, Bank Mandiri juga memberikan pembiayaan kepada pengembang infrastruktur kendaraan listrik. "Aksi ini tak hanya berkontribusi terhadap penciptaan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan tetapi juga mempercepat pertumbuhan industri kendaraan listrik."

Selain itu, Bank Mandiri juga terlibat dalam pengembangan produk yang selaras dengan prinsip keberlanjutan. Misalnya seperti sustainability-linked loan, corporate-in-transition financing, green mortgage, dan electric vehicle (EV) financing. "Perseroan ingin fasilitas yang disuguhkan mampu mendukung aktivitas bisnis, sejalan transisi menuju energi bersih melalui pembangunan ekonomi rendah karbon berkeadilan," kata Alexandra.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus