Banting Setir Bus Pariwisata

Pengusaha bus pariwisata menggarap bisnis baru untuk bertahan pada masa PPKM darurat.

3 Juli 2021 | 00.00 WIB

Perbesar

Bus angkutan antarprovinsi (AKAP) melintas saat pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Posko Terpadu Uma Anyar, Denpasar, Bali, 24 Juni 2021. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Operator bus pariwisata merugi karena refund tiket penumpang pada masa PPKM darurat.
Pemilik bus mencoba berbagai bisnis baru setelah layanan pariwisata dihentikan pada masa PPKM.
Ada bus yang disulap menjadi kargo dan antar-jemput karyawan hingga untuk kursus mengemudi.

JAKARTA – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali yang berlaku mulai hari ini hingga 20 Juli mendatang mengancam bisnis bus pariwisata. Tjahjo Wibowo, Direktur Operasional PT Metro Multi Transportasi, yang mengelola bus premium Manhattan, mengatakan gelombang pengembalian tiket (refund) dari calon penumpang terus meningkat dalam sepekan terakhir. “Pembatalan hingga pesanan sebulan ke depan karena orang khawatir PPKM darurat diperpanjang,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

ppkm

transportasi

pariwisata

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

Edisi 4 Mei 2025