Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Beda Bentuk Bullying Laki-laki dan Perempuan

Gaya bullying laki-laki dan perempuan berbeda. Ada yang mudah dikenali dan ada yang terselubung.

4 September 2021 | 12.02 WIB

Ilustrasi bullying/risak di kantor. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi bullying/risak di kantor. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus bullying masih terjadi kepada anak maupun orang dewasa, terlepas korban dan pelakunya laki-laki atau perempuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Yang umum diketahui publik adalah pelaku bullying didominasi oleh laki-laki. Meski begitu, tak menutup kemungkinan perempuan juga bisa menjadi perisak. Bentuk atau perilaku bullying pada laki-laki dan perempuan berbeda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Laki-laki yang mem-bully cenderung lebih agresif dan menyerang orang lain yang menunjukkan kelemahannya. Umumnya, kelompok laki-laki perisak ini memiliki anggota yang ingin merasa diterima, sehingga mereka mau melakukan apa saja agar bisa mempertahankan posisinya dalam kelompok.

Laki-laki lebih terbuka dalam melakukan intimidasi, sehingga mudah untuk dikenali orang lain, baik orang tua, teman, guru, atau siapa saja. Meski begitu, bukan berarti para pria tidak bisa mengintimidasi dengan cara halus, seperti manipulasi, menyebar rumor, atau mengkritik.

Para pria umumnya menerima anggapan publik atau konstruksi sosial kalau mereka adalah makhluk yang kuat, berwibawa, dan mandiri. Dengan begitu, kalau ada yang tidak sesuai dengan kriteria ini, mereka bisa menjadi sasaran bullying.

Lain lagi dengan bentuk perisakan yang dilakukan oleh perempuan. Mereka cenderung mengintimidasi secara verbal, seperti bergosip dan pengucilan. Berbeda dengan laki-laki yang terbuka atau manifestasi langsung perisakan, umumnya perempuan memilih menutupi perisakannya sehingga sulit dikenali.

Sebab itu, jangan heran jika ada friksi dalam satu kelompok perempuan. Tak jarang mereka bersaing tentang sesuatu hal, namun di lain soal bisa kompak. Pertemanan dalam kelompok ini memiliki rasa percaya sekaligus tidak percaya satu sama lain.

Perempuan juga lebih sensitif terhadap kritik. Biasanya mereka akan mengingat, memendam, dan membalasnya suatu saat nanti.

LAURENSIA FAYOLA | VERY WELL FAMILY | SCIENCE HOW STUFF WORKS

Baca juga:
Bentuk Bullying di Kantor, Apa Dampak, dan Cara Menghadapi Rekan Kerja Perisak

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus