Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia atau BEI mempublikasi daftar 50 saham atau emiten yang terancam dicoret dari pencatatatan atau delisting. Perusahaan-perusahaan tersebut begerak di bidang properti, perindustrian hingga infrastruktur, salah satunya perusahaan pelat merah PT Waskita Karya Tbk, atau WSKT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasan delisting disebabkan perusahaan-perusahaan tersebut telah mengalami suspensi atau penghentian sementara oleh bursa efek selama lebih dari enam bulan berturut-turut. “Suspensi perdagangan saham atas perusahaan tercatat, telah mencapai 6 bulan per 28 Juni 2024,”demikian tertulis dalam publikasi BEI, dikutip Senin 1 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saham WSKT terancam delisting karena telah mengalami suspensi selama 13 bulan sejak 8 Mei 2023. Menanggapi hal itu, pihak Waskita Karya telah mengirimkan laporan perkembangan realisasi rencana pemulihan kondisi atau penyebab suspensi kepada BEI.
Dalam surat yang ditandatangani Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho pada 28 Juni 2024, tertulis bahwa penyelesaian restrukturisasi utang perbankan oleh perushaan dengan tenggat waktu Juli telah mencapai 75 persen. Begitupun dengan Restrukturisasi Utang Obligasi yang memiliki tenggat waktu hingga Agustus 2024.
Selain Waskita Karya Perusahaan lain yang juga terancam delisting adalah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL). Perusahaan ini telah mengalami suspensi selama 60 bulan sejak 27 Mei 2019.
Ada pula PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) adalah perusahaan holding yang bergerak dalam bisnis manufaktur dan perdagangan material bangunan. Perusahaan ini telah disuspensi selama 11 bulan sejak 03 Juli 2023.
Dalam publikasi BEI disebutkan, apabila Perusahaan Tercatat sudah mengalami suspensi efek selama bulan berturut-turut, maka Bursa memberitahukan kepada publik bahwa saham tersebut berpotensi untuk delisting melalui pengumuman. Pengumuman Bursa disampaikan kembali oleh BEI secara berkala setiap Juni dan Desember sampai dicabutnya Suspensi Efek tersebut atau sampai dilakukannya delisting.
Berikut 50 perusahaan yang terancam delisting oleh BEI
1. PT Polaris Investama Tbk (PLAS)
2. PT Golden Plantation Tbk (GOLL)
3. PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW)
4. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)
5. PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)
6. PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL)
7. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
8. PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX)
9. PT Nipress Tbk (NIPS)
10. PT Sugih Energy Tbk (SUGI)
11. PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)
12. PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY)
13. PT Hanson International Tbk (MYRX)
14. PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME)
15. PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP)
16. PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA)
17. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO)
18. PT Siwani Makmur Tbk (SIMA)
19. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB)
20. PT SMR Utama Tbk (SMRU)
21. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
22. PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL)
23. PT Cowell Development Tbk (COWL)
24. PT Grand Kartech Tbk (KRAH)
25. PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA)
26. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA)
27. PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY)
28. PT Bliss Propert Indonesia Tbk (POSA)
29. PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT)
30. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
31. PT Tianrong Chemicals Industry Tbk (TDPM)
32. PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK)
33. PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ)
34. PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)
35. PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS)
36. PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI)
37. PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI)
38. PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP)
39. PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL)
40. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
41. PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS)
42. PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE)
43. PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CMBF)
44. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)
45. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
46. PT Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI)
47. PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI)
48. PT Aksara Global Development Tbk (GAMA)
49. PT HK Metals Utama Tbk (HKMU)
50. PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH)