Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan perseroan hingga kini masih belum menetapkan besar santunan untuk warga yang terdampak insiden kebakaran tangki di area Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati demikian, ia memastikan perseroan akan memberikan santunan buat warga terdampak. "Mengenai angkanya memang kami belum menetapkan karena kami hari ini juga koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Namun pasti ini akan kami lakukan. Kalau kemudian kita lakukan kesepakatan juga ya penetapan angkanya, ini akan kita lakukan," ujar Nicke dalam rapat bersama Komisi Energi, Senin, 5 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nicke mengatakan fokus perseroan saat ini adalah menangani para korban sampai sembuh. Di samping itu, perseroan juga akan melakukan penyembuhan trauma untuk para korban. Penanganan itu dilakukan oleh Rumah Sakit Pertamina yang juga bagian dari Holding Rumah Sakit BUMN, dibantu oleh Kementerian Sosial.
"Tim trauma healing juga yang selama ini terdampak ketika terjadi gempa di Lombok, banjir dan sebagainya jadi kami sudah mempunyai tim untuk melakukan trauma healing ini," tutur Nicke.
Nicke berujar dari 35 warga yang menjadi korban insiden tersebut, 25 orang mengalami luka ringan dan sudah kembali ke rumah masing-masing. Setelah dirawat luka fisiknya, perawatan dilanjutkan dengan penyembuhan trauma.
Sementara itu sebanyak enam orang kini telah dievakuasi dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk mendapat penanganan medis yang lebih baik. Perseroan juga melakukan pemantauan secara intensif untuk para korban di RSPP.
Di samping itu, sebanyak empat orang korban luka dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balongan. "Jadi sepuluh orang dalam penanganan di rumah sakit kami," ujar Nicke.