Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Blibli berencana membayar utang ke BCA dan BTPN setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 8 November 2022. Emiten BELI itu membidik Rp 7,99 triliun dana dari hasil penawaran umum dengan melepas 17,7 miliar saham dengan harga Rp 450 per lembar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Hari ini menjadi awal yang baru bagi Blibli. Seiring dengan resminya Blibli sebagai perusahaan tercatat di BEI, kami makin dekat dengan visi menjadi ekosistem perdagangan yang menyediakan pilihan bagi konsumen dan institusi,” kata CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto seperti dikutip dari Bisnis, Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dana hasil penawaran umum ini akan digunakan Blibli untuk melunasi utang kepada BCA sebesar Rp 2,75 triliun dan ke BTPN senilai Rp 2,75 triliun. Sementara itu, sisa dana IPO akan digunakan Blibli dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan. Rinciannya, sekitar 57 persen digunakan oleh Blibli dan 43 persen akan digunakan untuk PT Global Tiket Network (GTNe).
Blibli menjadi perusahaan ke-47 yang tercatat melantai di bursa saham pada 2022. Dalam initial public offering (IPO) hari ini, manajemen Blibli menyebutkan saham BELI mendapat minat yang solid dari investor domestik maupun internasional dari berbagai institusi keuangan.
Minat yang tinggi ini terlihat dari pemesanan saham yang mengalami oversubscribed 4,4 kali saat pooling sehingga terjadi pooling penjatahan meningkat dari 2,5 persen menjadi 5,0 persen dari saham yang ditawarkan. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp5 3,3 triliun, BELI menjadi salah satu unicorn di sektor Internet yang menjadi perusahaan tercatat di Asia Pasifik sejak Mei 2022.
Adapun nilai IPO Blibli juga menjadi yang terbesar kedua sepanjang 2022 untuk perusahaan unicorn internet di Asia Pasifik. Sedangkan di Indonesia, IPO Blibli menjadi yang terbesar kedua sepanjang 2022 di pasar modal.
"Dengan menjadi perusahaan tercatat, kami berharap kepercayaan investor di sektor teknologi dapat meningkat dan memberi dampak positif bagi ekonomi digital Indonesia,” kata Presiden Komisari Blibli Martin Basuki Hartono.
BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini