Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BNI Salurkan 647 Ribu Kartu Tani di Jawa Timur

BNI Salurkan Ratusan Ribu Kartu Tani di Jawa Timur

3 November 2017 | 19.21 WIB

Petani menanam bibit kentang lahan yang telah disiapkan di Kampung Panyingkiran, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, 19 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel
Perbesar
Petani menanam bibit kentang lahan yang telah disiapkan di Kampung Panyingkiran, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, 19 Oktober 2017. TEMPO/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Madiun – PT Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Malang menyalurkan kartu tani di wilayah kerjanya. Jumlah yang ditargetkan sebanyak 647.829 kartu untuk petani di Banyuwangi, Blitar, Jember, Kediri, Lumajang, Madiun, Malang, Pacitan, Ponorogo, Probolinggo, Situbondo, Tulungagung, dan Pasuruan. Data mereka telah divalidasi pemerintah daerah masing - masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kartunya sudah jadi dan wajib diberikan,’’ kata Pemimpin BNI Wilayah Malang Yessy Kurnia di Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat, 3 November 2017.

Simak: Verifikasi Kartu Tani Ditargetkan Selesai Akhir 2017

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan kartu tani, ia melanjutkan, memudahkkan petani menerima bantuan pendukung program swasembada pangan dari pemerintah pusat. Selain sebagai sarana simpanan atau tabungan, kartu tani bisa digunakan untuk transaksi saat berbelanja di agen46 melalui mesin electronic data capture (EDC). Fungai lainnya untuk penyaluran pinjaman, hingga membeli pupuk, dan benih bersubsidi.

“Termasuk masalah KUR (kredit usaha rakyat),’’ ujar Yessy. Setiap petani, ia menambahkan telah diketahui kebutuhan produksinya. Hal ini sesuai data dari masing-masing kelompok tani seperti tentang luas lahan dan komoditas yang dibudidayakan.

Untuk kredit, Yessy menuturkan, diberi batas maksimal luas lahan dua hektare. Adapun suku bunga Rp 7.500 untuk setiap pinjaman Rp 1 juta yang dibayarkan setelah masa panen. “Jadi, sangat ringan. Diharapkan akan menambah pendapatan petani,’’ ucap dia.

Service Manager BNI Region Malang, Rahmat Arif Nasution, mengungkapkan ada hal yang menjadi latar belakang pihaknya terlibat dalam program kartu tani. Menurut dia, pemerintah telah menjamin apabila petani mengalami gagal panen melalui asuransi.

Di saat kondisi ini terjadi, pihaknya akan melakukan klaim ke Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia dan PT Asuransi Kredit Indonesia. “Untuk asuransi tanaman dan kreditnya,’’ kata Rahmat ditemui di tempat yang sama.

NOFIKA DIAN NUGROHO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus