Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

BPS Catat Ekspor Maret 2021 Mencapai US$ 18,35 Miliar, Tumbuh Dua Digit

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada Maret 2021 mencapai US$ 18,35 miliar.

15 April 2021 | 12.15 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto berbicara kepada wartawan, sesuai pemaparan Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018, di Kantor Badan Pusat Statistik, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin 29 Juli 2019. Tempo/ Fikri Arigi.
Perbesar
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto berbicara kepada wartawan, sesuai pemaparan Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018, di Kantor Badan Pusat Statistik, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin 29 Juli 2019. Tempo/ Fikri Arigi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pada Maret 2021 mencapai US$ 18,35 miliar. Pertumbuhannya pun mencapai dua digit, yaitu 20,31 persen (month-yo-month/mtm) dan 30,47 persen (year-on-year/yoy).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Jadi ini pertumbuhan yang sangat menggembirakan, dua digit," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual pada Kamis, 15 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2020. Pada Januari 2021, ekspor tumbuh minus 7,48 persen (mtm) dan 12,24 persen (yoy). Sementara pada Februari 2021, ekspor tumbuh minus 0,19 persen (mtm) dan 8,56 peren (yoy).

Menurut Suhariyanto, pertumbuhan dua digit ini dipicu oleh kenaikan harga komoditas migas dan non-migas utama ekspor Indonesia. Selain itu, pertumbuhan juga dipengaruhi meningkatnya permintaan dari berbagai negara tujuan ekspor.

Harga Indonesian Crude Price (ICP) misalnya, naik dari US$ 60,36 per barel pada Februari 2021 menjadi US$ 63,5 per barel pada Maret 2021. Pertumbuhannya mencapai 5,2 persen (mtm) dan 85,51 persen (yoy).

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas non-migas seperti batu bara, minyal kernal, Crude Palm Oil (CPO), tembaga, aluminium, dan timah. Untuk batu bara misalnya, terjadi kenaikan harga 9,43 persen (mtm) dan 42,2 persen (yoy).

Meski demikian, beberapa komoditas utama ekspor mengalami penurunan harga. Salah satunya nikel yang turun 11,7 persen (mtm). Lalu emas yang turun 4,67 persen.

FAJAR PEBRIANTO

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus