Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama dengan pihak swasta akan membangun hunian berorientasi transportasi atau Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Poris-Plawad, Tangerang dengan nilai investasi Rp 1,7 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ini adalah TOD yang pertama dibangun dengan pemrakarsa swasta dan diharapkan bisa mengurangi kemacetan Jakarta," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono dalam Uji Publik Pembangunan TOD Poris-Plawad di Jakarta, Jumat, 23 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bambang menjelaskan, dipilihnya Poris-Plawad karena lokasinya strategis, yang mana menghubungkan simpul-simpul moda transportasi dan akan dibangun di dekat kawasan Terminal Poris-Plawad.
"TOD Poris-Plawad dibangun untuk menyediakan kawasan transit yang tanggap terhadap peningkatan kebutuhan transportasi Jabodetabek dan menjadi kawasan transit dengan pencampuran fungsi kegiatan yang saling mendukung, menciptakan kawasan reaktif dan produktif tapi tetap berfungsi secara fleksibel," katanya.
Bambang menargetkan TOD Poris-Plawad rampung pada 2019 dan akan dilakukan peletakan batu pertama pada April 2018. "Ini kan akan dikerjakan swasta, dia punya strategi lain, harapannya kita kalau bisa ground breaking April, mulai pembangunan fisik, jadi 2019-2020 selesai semua," katanya.
TOD Poris Plawad akan berlokasi di Jalan Benteng Betawi, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang dengan lebar jalan utama 14 meter (dua Jalur dan empat Lajur). Rencana memperluas area sekitar 19 ribu meter persegi dan fungsinya tentu adalah Terminal Angkutan Tipe A.
"Di dalam TOD Poris Plawad tersedia Terminal Type-A yang melayani jalur Regional dan Lokal yang nantinya dibangun Terpadu dengan Stasiun Kereta Api Batu Ceper dan LRT dari Poris Plawad ke Rawa Buntu," katanya.
ANTARA