Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - British Petroleum (BP) resmi meneken dua kontrak kerja bagi hasil atau production sharing contract (PSC) untuk dua wilayah kerja (WK) hasil penawaran tahap II 2021 bersama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas. Penandatangan kontrak kerja bagi hasil itu dilakukan pada hari ini, Senin, 20 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perusahaan minyak dan gas atau migas Inggris tersebut akan menggarap dua wilayah kerja migas yakni Blok Agung I dan Blok Agung II. Penandatanganan PSC itu juga disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Ruang Damar Kementerian ESDM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Blok Agung I dan II ini gas, kita lihat pengeboran yang selesai ya Minggu ini kemudian perlu dites perlu waktu itu berapa jumlahnya, berapa gasnya," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji. "Saya kira sangat logis bahwa gas adalah energi yang bisa digunakan untuk apa saja."
Blok Migas Agung 1 berlokasi di lepas pantai Bali dan Jawa Timur dengan perkiraan sumber daya atau recoverable resources mencapai 985 miliar kaki kubik (billion cubic feet/BCF).
Adapun Blok Migas Agung I itu bakal dikelola BP Agung I Limited dengan nilai tanda tangan bonus atau signature bonus sebesar US$ 100.000. Sementara komitmen pasti 3 tahun dipatok sekitar US$ 2.500.000 dengan rencana kerja G&G dan seismik 2D 2.000 kilometer untuk mengelola blok sepanjang 6.656,73 kilometer persegi tersebut.
Sedangkan Blok Migas Agung II berlokasi di lepas pantai Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur dengan perkiraan sumber daya mencapai 16,5 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TFC).
Blok Migas Agung II ini bakal dikelola BP Agung II Limited dengan nilai tanda tangan bonus mencapai US$ 100.000 dan komitmen pasti mencapai US$ 1.500.000 dalam kurun tiga tahun kerja.
Selain BP, anak perusahaan Petronas PC North Ketapang SDN. BHD juga ikut menggarap blok migas di daratan dan lepas pantai Jawa Timur. Blok migas itu diperkirakan memiliki sumber daya di antaranya minyak bumi sekitar 270 juta barel minyak (MMBO) dan gas bumi sekitar 1,5 TCF.
Petronas memberikan signature bonus sebesar US$ 500.000 dengan nilai komitmen pasti 3 tahun sebesar US$ 8.140.000. Rencananya, Petronas akan mengerjakan G&G study, multiclient uplift fee-seismik 3D sebesar 262 kilometer persegi dan seismik 3D sebesar 300 kilometer persegi.
“Indonesia memang diberkahi banyak penemuan gas, luar biasa. Agung gas, Andaman juga gas, belum Masela, gas semua itu dugaan kita,” ujar Tutuka.
Adapun total investasi komitmen pasti dari penandatanganan ini senilai US$ 12.140.000 dengan bonus tanda tangan sebesar US$ 700.000.
BP Regional President Asia Pacific Nader Zaki menyambut baik dukungan dari pemerintah terkait dengan realisasi investasi di sektor hulu migas dalam negeri beberapa waktu terakhir. Ia menyatakan pihaknya telah mengembangkan sejumlah lapangan migas Indonesia yang relatif tersebar dari daerah barat hingga timur di Tanah Air.
Keberadaan British Petroleum di Indonesia, kata Nader, kini terbentang dari timur Indonesia, tepatnya di provinsi Papua Barat, dengan proyek Tangguh LNG yang merupakan lapangan penghasil gas terbesar di Indonesia dan juga tengah mengembangkan proyek CCUS hingga bagian barat Indonesia melalui kemitraan di blok Andaman II di Aceh. "Kini, kami memiliki Blok Agung I dan II di Jawa Timur,” tuturnya.
BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.