Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bukan Hanya Beras, Ini 7 Komoditas yang Pernah Diimpor Indonesia dari Cina

Apa sajakah komoditas yang pernah diimpor Indonesia dari Cina?

19 Oktober 2023 | 15.46 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan saat menghadiri Operasionalisasi Komersial Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Great Hall of the People, Beijing, China, Selasa 17 Oktober 2023. Dalam acara tersebut Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping juga menyaksikan sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh para menteri kedua negara di berbagai bidang. ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan saat menghadiri Operasionalisasi Komersial Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Great Hall of the People, Beijing, China, Selasa 17 Oktober 2023. Dalam acara tersebut Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping juga menyaksikan sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh para menteri kedua negara di berbagai bidang. ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki opsi untuk mengimpor beras dari Cina. Rencananya sebanyak 1 juta ton beras Tiongkok akan didatangkan untuk menambah pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) 2024. Selain beras, Indonesia juga tercatat mengimpor sejumlah komoditas dari Cina. Dilansir dari klikpajak.id, inilah 7 komoditas yang diimpor dari negeri tirai bambu itu:

1. Buah-buahan

Buah-buahan merupakan salah satu komoditas impor Indonesia yang memiliki harga yang cukup fantastis. Nilai dari buah-buahan dapat mencapai US$ 741,3 juta atau sekitar Rp 10,2 triliun. Nilai tersebut digunakan untuk mendatangkan buah-buahan sebanyak 397,7 juta kilogram. Impor ini juga berasal dari Cina.

2. Sayuran

Komoditas sayuran yang diimpor dari China nilainya mencapai US$ 526,8 juta atau sekitar Rp 7,25 triliun. Dengan nilai tersebut, sayuran yang diperoleh mencapai 603,8 juta kilogram. BPS mencatat, pada triwulan kedua tahun 2022 impor sayuran Indonesia melonjak 111 persen, Impor sayuran terbanyak dari Cina disusul Myanmar dan Mesir.  

3. Tembakau 

Indonesia juga pernah mengimpor tembakau senilai US$ 169,2 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun. Tembakau yang diimpor dari negara Cina adalah sebesar 38,5 juta kilogram.

4. Tembaga

Tembaga juga diimpor dari negara Cina yang bernilai mencapai US$ 376,8 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun. Dengan nilai tersebut, tembaga didatangkan dari negara Cina sejumlah 67,1 juta kilogram.

5. Minyak Bumi

Indonesia memang memiliki kilang minyak yang terus berkembang baik jumlah dan kualitasnya. Namun, ternyata pemerintah Indonesia juga masih mengimpor minyak bumi.

Jumlah minyak bumi yang diimpor dari Cina mencapai 436,2 ribu ton. Nilai dari minyak bumi yang diimpor tersebut adalah mencapai US$ 286,7 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun.

6. Pipa Besi 

Indonesia juga mengimpor komoditas pipa besi dan baja senilai US$ 414,1 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun dari negara China. Jumlah yang didapatkan untuk komoditas pipa besi dan baja dari nominal tersebut adalah sebesar 280,4 ribu ton.

Selain itu, besi dan baja juga diimpor oleh Indonesia dari negara Iran yaitu sebesar US$ 16,4 juta atau sekitar Rp 226,3 miliar.

7. Alumunium

Salah satu komoditas impor Indonesia yang terbanyak adalah aluminium. Nilai impor komoditas aluminium ini mencapai US$ 881,2 juta atau sekitar Rp 12,1 triliun. Dengan nilai yang cukup terbilang fantastis tersebut maka, jumlah aluminium yang berhasil diimpor adalah sebesar 311,11 juta kilogram. Impor aluminium ini berasal dari China.

MUTIARA ROUDHATUL JANNAH | RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Jokowi Instruksikan Bapanas Impor Beras 1 Juta Ton dari Cina

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus