Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Cerita HRD Nasabah BSI, Dapat Keluhan Pegawai Tak Bisa Bayar Kos hingga Kena Penalti dari Klien

Salah satu nasabah PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI, bercerita soal dampak gangguan aplikasi mobile banking bank tersebut sejak Senin lalu.

12 Mei 2023 | 08.42 WIB

Teller PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BSI Jakarta Thamrin, Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Perbesar
Teller PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BSI Jakarta Thamrin, Jakarta, Kamis 11 Mei 2023. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu nasabah PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. atau BSI bercerita soal dampak gangguan aplikasi mobile banking bank tersebut sejak Senin lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Anwar Gadi, seorang pegawai HRD di firma konsultan pajak di Jakarta, mengaku mendapat banyak keluhan dari pegawainya. Pasalnya, kantor dan seluruh pegawai di kantor Anwar hanya menggunakan rekening dari bank syariah terbesar di Indonesia itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anak-anak pada nanya kan gimana nih Pak saya rekening cuma BSI doang, saya buat makan enggak ada, buat bayar kosan enggak ada," kata Anwar Rabu malam, 10 Mei 2023. 

Anwar yang biasa mengecek saldonya lewat aplikasi BSI Net setiap pagi, mengaku sudah menelepon call center BSI sejak hari pertama layanan elektronik itu error. Namun, BSI hanya mengatakan ada maintenance system. Anwar mengira kendala ini hanya akan berlangsung selama 2-3 jam, tetapi layanan di aplikasi itu tak kunjung bisa diakses. 

Anwar menuturkan perusahaan memang hanya menggunakan rekening BSI dengan alasan kepercayaan pada sistem keuangan syariah. Hal itu membuat para pegawai kantornya mayoritas hanya memiliki rekening BSI, tanpa rekening lain dari bank konvensional.

Dengan demikian, dampak dari gangguan mobile banking BSI sangat terasa di pekerjaannya. Terlebih, para pegawai di kantornya sudah terbiasa cashless atau melakukan transaksi tanpa uang tunai, sehingga jumlah persediaan uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari tak banyak.

"Para pegawai saya tinggal di Jakarta, anak kos, enggak punya uang cash. Bahkan uang buat isi token listrik aja dia biasa dari BSI. Semua teriak-teriak ke saya, padahal saya bukan siapa-siapnya BSI gitu loh," katanya. 

Selanjutnya: Selain kendala bagi karyawannya, Anwar mengungkapkan....

Selain kendala bagi karyawannya, Anwar mengungkapkan, urusan keuangan kantor juga terganggu. Para kliennya, kata dia, sempat mengira perusahaannya tidak mampu membayar tagihan lantaran tak kunjung melakukan pelunasan. Keterlambatan pembayaran itu juga membuat perusahaanya harus membayar sejumlah penalti. 

Hingga Rabu malam, menurutnya, layanan mobile banking dari BSI belum bisa digunakan. Namun untungnya, menurut Anwar, sempat ada beberapa ATM Bersama yang bisa digunakan untuk menarik uang dari rekening BSI. 

Akibat kejadian ini, Anwar mengatakan Kepercayaannya terhadap BSI turun 99,9 persen. Dia mengaku sudah berencana menutup rekening BSI miliknya. Ia mengatakan sudah menelepon beberapa kenalannya yang bekerja di bank-bank konvensional untuk membuka rekening baru. 

"Ini jaga-jaga karena saya enggak ada jaminan ke depan apakah BSI bisa aman. Awalnya, kami pilih BSI karena syariah, tapi kami pelaku usaha enggak bisa begini, ibaratnya kayak orang yang punya utang ratusan juta," tuturnya. 

Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengklaim layanan perbankan BSI sudah berangsur normal secara bertahap. Hery berujar nasabah BSI sudah bisa bertransaksi di jaringan cabang dan ATM BSI di seluruh Indonesia sejak Selasa, 9 Mei 2023. 

Hery pun meminta maaf dan memastikan dana nasabah akan tetap aman. BSI, ucapnya, terus berkomitmen menguatkan pertahanan dan keamanan siber perbankan. Selain itu, dia mengimbau nasabah selalu waspada dan berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan BSI.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan kepada BSI," tutur Hery, Kamis, 11 Mei 2023. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus